Survei PSI: Elektabilitas Partai Golkar dan Airlangga Hartarto Tertinggi

Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik dan bakal calon presiden menjelang pemilu 2024. Hasilnya, Partai Golkar dan Ketua Umumnya yakni Airlangga Hartarto memiliki elektabilitas tertinggi.

Direktur Eksekutif Panel Survey Indonesia Andri Gunawan mengatakan, hampir di seluruh pulau dan wilayah, elektabilitas Partai Golkar menempati urutan teratas. Di Pulau Sumatera, kata Andri, elektabilitas Golkar menempati urutan pertama dengan tingkat keterpilihan 23,4% responden.

Kemudian disusul PDIP dengan tingkat elektabilitas 18,9%, Gerindra 12,8%, Demokrat 7,3%, Nasdem 6,2% , PKB 4,3%, PKS 4,2%, PAN 1,7%, PPP 1,1%, Partai Lainnya di bawah 0,1% dan tidak memilih 19,1%.

“Sementara di Pulau Jawa, Golkar menempati urutan pertama dengan dipilih oleh sebanyak 20,2%, lalu menyusul PDIP dengan tingkat keterpilihan PDIP 19,8%, Gerindra 19,7%, PKB 11,6%, Demokrat 6,2%, PKS 4,9%, Nasdem 4,2%, PAN 3,7 persen, PPP 3,3%, partai lainnya di bawah 0,1% dan tidak memilih 5,4%,” kata Andri kepada wartawan, Kamis (10/3/22).

Di Pulau Sulawesi, tutur Andri, Golkar kembali memimpin dengan tingkat elektabilitas 29,6%, diikuti Gerindra 16,6%, PDIP 16,2%, Demokrat 6,5%, PKB 6,3%, PKS 4,1%, Nasdem 3,7%, PAN 2,2%, PPP 2,1%, partai lainnya 1% dan tidak memilih 11,7%

Sedangkan di Bali, NTB, dan NTT peringkat pertama diperoleh PDIP yang dipilih oleh 23,3%, lalu Golkar dengan dipilih oleh 18,4%, Nasdem di pilih oleh 7,7% responden, PKB 7,8%, Gerindra 7,6%, PKS 6,2%, Demokrat 5,1%, PAN 2,1%, PPP 1,4 persen, partai lainnya 1% dan tidak memilih 19,4%

“Di Pulau Kalimantan peringkat pertama ditempati oleh PDIP yang dipilih oleh 27,1% responden, kedua ada partai Golkar yang dipilih oleh 20,2%, dan ketiga ada partai Gerindra yang dipilih oleh 14,6% responden. Lalu diikuti oleh Nasdem 7,7%, Demokrat 6,4%, PKB 3,8%, PKS 3,2%, PAN 2,2%, PPP 1,1%, partai lainnya 1% dan tidak memilih 12,7 persen,” terangnya.

Terakhir, survei dilakukan di Maluku, Papua, dan Papua Barat, kata Andri, Golkar kembali menempati urutan pertama dengan 24,3%, PDIP 24,1%, Gerindra 18,6%, Nasdem 7,2%, Demokrat 6,4%, PKB 5,8%, PAN 2,2%, PPP 1,3%, PKS 1,2%, partai lainnya 1%dan tidak memilih 7,9% .

“Kenaikan elektabilitas Golkar tidak lain karena pengaruh dan kinerja Airlangga Hartarto sebagai Ketua umumnya yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di kabinet Jokowi dan dianggap berhasil dalam memulihkan perekonomian Nasional serta penanganan Covid-19,” jelas Andri.

Untuk elektabilitas capres 2024, kata Andri, Airlangga Hartarto mengalahkan tokoh-tokoh lain dengan tingkat elektabilitas 18,2%.

Di urutan kedua ditempati Prabowo Subianto dengan tingkat elektabilitas 15,4% dan susul Ganjar Pranowo 8,9%, Gatot Nurmantyo 5,20%, Dudung Aburrahman 5,1%, Moeldoko 4,3%, dan Anies Baswedan 4,1%

“Lalu diikuti Andika Perkasa 3,7%, Sri Mulyani 3,6%, Kofifah Indar Parawansa 3,4%, Agus Harimurti Yudhoyono 2,8%, Sandiaga Salahudin Uno 2,7%, Puan Maharani 2,4%, Muhaimin Iskandar 1,7%, Erick Thohir 1,4% dan Ridwan Kamil 1,3 persen serta sebanyak 15,8% responden tidak memilih,” bebernya.

Lebih lanjut Andri menuturkan, pihaknya melakukan survei atas simulasi pasangan capres-cawapres yang memiliki keterpilihan tertinggi dari setiap capres dan di atas 95%.

Pada simulasi pertama didapatkan dari responden sebanyak 21,9% responden memilih pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan, diikuti Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno 20,6%, Ganjar Pranowo-Puan Maharani 19,9%, Andika Perkasa-Puan Maharani 15,2%. Lalu responden yang tidak memilih sebanyak 22,4%.

“Pada simulasi kedua, didapatkan jawaban responden sebanyak 38,2%responden memilih pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo, diikuti Prabowo Subianto-Anies Baswedan 28,9%, Prabowo Subianto-Puan Maharani 19,2%, Andika Perkasa-Anies Baswedan 10,2%. Sementara responden yang tidak memilih sebanyak 3,5%,” pungkas Andri.

Untuk diketahui, survei dilakukan dalam rentang waktu 18 hari sejak 20 Februari hingga 6 Maret 2022 secara tatap muka dan online, dengan jumlah responden sebanyak 2.124 warga megara Indonesia yang sudah berumur di atas 17 tahun.

Penentuan jumlah responden menggunakan metode multistage sampling dengan margin of error kurang lebih 2,13 persen pada tingkat kepercayaan 95%.

Survei dilakukan dengan cara in-depth interview dengan metode face to face di 34 provinsi terpilih sebanyak 119 kabupaten/kota di Pulau Jawa, 148 kabupaten/kota di Pulau Sumatera, 46 kabupaten/kota di pulau Kalimantan, 72 kabupaten/kota di Pulau Sulawesi, 14 kabupaten/kota di Pulau Papua , serta 36 kabupaten/kota di NTB, NTT, Maluku dan Maluku Utara. {BS}