Tekno  

Penting Diketahui! Ini 5 Modus Penipuan Di Balik Kemudahan Paylater

Kemudahan yang diberikan industri fintech memang kerap dijadikan celah bagi para oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Tidak hanya fintech, e-commerce dengan opsi paylater juga jadi sasaran.

Tak beda dari fintech lainnya, paylater juga memberikan kemudahan dalam satu genggaman dengan memberikan akses kredit berbasis online. Namun, hal ini membuat banyak orang lengah dalam keamanan akunnya.

Masih ada pengguna yang dengan mudah memberikan detail akun ke oknum tertentu ketika mereka menghadapi kendala. Bahkan, sebagian mereka tak bisa membedakan kanal layanan pelanggan resmi dan palsu.

Dibalik kemudahan paylater, ada beberapa modus penipuan yang harus Anda wasapai. Apa saja?

1. Penawaran Layanan yang Cenderung Memaksa

Oknum kejahatan biasanya menggunakan telepon dengan maksud menawarkan layanan paylater. Pemaksaan bisa berupa tawaran yang cenderung intens tanpa celah, iming-iming yang kurang masuk akal, hingga janji-janji lainnya.

Umumnya, layanan paylater tepercaya tidak pernah menawarkan sesuatu dengan cara memaksa. misalnya, sebagai pemberi layanan paylater, Kredivo sudah menjalin kemitraan dengan banyak merchant.

Kredivo pun sudah dapat diakses melalui PlayStore maupun AppStore, dapat terbukti dengan ulasan pengguna, dan dapat dicari melalui media sosial.

Anda cukup mendaftar akun Kredivo dengan mengunduh aplikasinya di Google Play Store atau App Store. Dengan memiliki akun Kredivo, Anda bisa bertransaksi di ribuan merchant rekanan Kredivo.

2. Menawarkan Bantuan Pencairan Limit

Biasanya, layanan memberikan sistem limit kredit dalam bentuk non-tunai. Kredivo memberi limit maksimal Rp 30 juta khusus pengguna akun premium.

Limit inilah yang bisa dipakai oleh pengguna untuk melakukan kredit barang di merchant rekanan Kredivo. Dengan bunga rendah mulai dari 0 persen atau dicairkan menjadi pinjaman tunai bunga 2,6 per bulan per bulan, Kredivo memberikan penawaran secara resmi lewat fitur yang sudah disediakan di aplikasi.

Sayangnya, penawaran ini kerap jadi celah untuk modus penipuan. Sebab masih banyak orang belum tahu cara mencairkan limit menjadi pinjaman tunai.

Karenanya mereka mudah tergiur dengan bantuan ‘pihak lain’. Padahal, tawaran itu merupakan bentuk penipuan yang bisa menguras seluruh limit kredit.

Ketika menggunakan paylater, penting untuk tidak mudah mempercayai pihak lain yang mengiming-imingi “bantuan”. Kecuali pihak tersebut merupakan petugas resmi dari pihak paylater.

Para customer service pun tidak akan meminta detail akun untuk memberikan solusi atau tanggapan dari sebuah masalah.

3. Telepon Meminta Akses Login dan OTP

Pengguna paylater juga kerap jadi sasaran empuk dari pembobolan akun. Jika memberikan akses login dan memberi tahu kode OTP, akun paylater bisa dengan mudah diambil penipu dalam hitungan menit.

Biasanya, modus penipuan ini hadir dengan iming-iming pemberian hadiah, ada masalah pada akun, dan sejenisnya. Jika menerima telepon sejenis ini, putuskan segera telepon dan jangan ikuti instruksi apa pun yang diberikan.

4. Menggunakan Logo OJK

Di sinilah pentingnya untuk mengecek ulang nama dan perusahaan paylater sebelum menggunakannya. Sangat penting bagi pelanggan untuk mengecek ulang nama dan logo perusahaan paylater untuk mencegah penawaran dari customer service palsu. Sebab, meski menggunakan logo OJK pada situs atau aplikasi, bisa jadi ini hanya tiruan.

Karenanya, tidak ada salahnya untuk mengecek nama paylater ke daftar yang dirilis OJK demi keamanan sendiri. Anda yang menggunakan Kredivo sebagai pembayaran di berbagai merchant, tak perlu khawatir. Kredivo sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK sejak tahun 2018.

5. Pembayaran ke Nomor Rekening Pribadi

Saat Anda sudah menjadi pengguna paylater, otomatis Anda akan melakukan pembayaran melalui rekening perusahaan paylater atau virtual account. Jika pembayaran dilakukan dengan virtual account, maka yang muncul adalah nama pengguna sendiri.

Modus penipuan umumnya mengarahkan pengiriman dana ke nomor rekening perorangan. Dengan iming-iming diskon, nasabah diarahkan untuk mentransfer dana ke rekening bodong tersebut.

Hati-hati jika menemui kasus ini. Periksa ulang detail akun dan detail pembayaran Anda, karena fintech atau paylater yang legal sudah pasti menggunakan rekening resmi perusahaan bagi nasabahnya untuk membayar. {kumparan}