News  

Pasca Presiden 3 Periode Gagal: Rezim Jokowi Berakhir Normal Atau Turun Sebelum 2024?

Rencana presiden tiga periode gagal total. Partai koalisi Jokowi terbelah. Hanya tiga partai koalisi, yaitu Golkar, PKB dan PAN yang setuju presiden tiga periode. Total kursi tiga partai tersebut 187 kursi atau 32,5 persen dari total kursi DPR. Hanya 26 persen kursi MPR. Masih jauh dari persyaratan amandemen UUD 1945.

Belum lagi soal big data bodong. Big data 110 juta yang diungkap Luhut Binsar Panjaitan diragukan kebenarannya. Dapatkah LBP dituntut pasal penyebaran berita bohong? Kita tunggu keberanian aparat penegak hukum!

LBP ‘ditampar’ mukanya oleh survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Big data 110 juta versi LBP ternyata hanya 5 persen warga Indonesia yang mendukung gagasan jabatan presiden tiga periode.

Kebulatan tekad ala APDESI yang tidak terdaftar di Kemenkumham blunder bagi Jokowi-LBP. APDESI abal-abal. Kepala desa yang diragukan. Belum lagi isu soal amplop Rp 10 juta per kepala desa.

Borok skenario Jokowi-LBP berhasil dibuka ke publik. Kekuasaan Jokowi-LBP diujung tanduk. Beberapa kekuatan politik ring satu Jokowi mulai putar haluan. LBP dalam posisi terjepit.

Ada kekuatan besar berupaya menyingkirkan LBP dari pusat kekuasaan Jokowi. Ada dua kemungkinan yang dapat kita baca:

Pertama, ‘Kemesraan’ Jokowi-LBP kemungkinan besar akan berakhir dalam waktu dekat. LBP tersingkir dari pusat kekuasaan. Jokowi aman hingga Oktober 2024.

Kedua, Bila rezim Jokowi-LBP tetap ngotot bertahan atau Jokowi tidak berupaya berkompromi dengan kekuatan besar tersebut dengan mempreteli kekuasaan LBP yang begitu besar. Diprediksi rezim Jokowi-LBP bakal tamat sebelum 2024.

Kekuatan besar yang selama ini disingkirkan perannya oleh dominasi LBP selama Jokowi berkuasa. Kekuatan besar tersebut tidak bisa bersabar lagi dengan kekuasaan LBP yang melebihi kekuasaan Presiden Jokowi.

Kekuatan besar tersebut akan memanfaatkan momentum kenaikan harga-harga dan massa aksi yang membawa isu Jokowi Mundur.

Secara sengaja atau kebetulan, kekuatan besar tersebut bersama aksi massa Jokowi Mundur akan mengepung gedung MPR/DPR dan Istana Presiden.

Tujuan kekuatan besar yang berada di ring satu Jokowi ada dua. Singkirkan LBP. Bila gagal, turunkan Jokowi.

Aksi Massa rakyat yang terdiri-dari berbagai elemen seperti mahasiswa, buruh, massa Islam dan purnawirawan TNI/POLRI punya kesamaan dengan tujuan kekuatan besar yang berniat menyingkirkan LBP, yaitu Jokowi Mundur.

Kepentingan dua kekuatan tersebut bisa saja membuat mereka bentrok dilapangan apalagi Jokowi berhasil diturunkan. Siapa menunggangi siapa dan siapa yang menggantikan Jokowi? Agak mirip dengan tahun 1998.

Momentum reshuffle kabinet yang ditunggu-tunggu kekuatan besar tersebut akan menjadi pintu masuk menyingkirkan LBP dari ring satu Jokowi. Bila Jokowi gagal mengakomodir kepentingan kekuatan politik tersebut, kemungkinan aksi massa besar-besaran Turunkan Jokowi akan menjadi tsunami politik bagi Jokowi-LBP.

Wallahua’lam bish-shawab

Bandung, 2 Ramadhan 1443/4 April 2022
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial