News  

Banyak Maskapai Tunggak Utang Jumlah Besar, BUMN Plat Merah Airnav Tekor Rp.1,5 Triliun

Pandemi yang berkepanjangan membuat bisnis penerbangan anjlok, termasuk layanan navigasi. Direktur Utama AirNav Polana Banguningsih, mengatakan sampai saat ini masih ada piutang dari maskapai dengan jumlah besar.

Artinya banyak maskapai penerbangan belum membayar jasa layanan kebandarudaraan ke BUMN navigasi udara ini.

Pola mengatakan salah satu utama masalah pendapatan Airnav tersendat adalah maskapai domestik tidak disiplin untuk membayarkan Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan (PJNP).

“Sampai saat ini piutang dari maskapai ke Airnav mencapai Rp 1,5 triliun,” kata Polana dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Selasa (5/4/2022).

Polana menjelaskan sektor penerbangan sangat berdampak adanya pandemi, sementara pendapatan Airnav berasal dari pergerakan pesawat.

“Sehingga terjadi penurunan (pendapatan) saat pandemi mencapai 60% untuk itu mengakibatkan perusahaan terpaksa melakukan efisiensi termasuk mengurangi beban,” kata dia.

Sementara efisiensi yang dilakukan untuk beban pegawai paling tidak sudah dikurangi mencapai 15, selain itu ada pengurangan biaya pengeluaran investasi. {cnbc}