News  

Palestina Desak Intervensi Internasional Hentikan Agresi Israel di Masjid Al-Aqsa

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mendesak internasional turut andil dalam mengatasi konflik di Masjid Al-Aqsa akibat agresi Israel.

Desakan ini muncul karena bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel kembali terjadi di kawasan suci itu, Jumat (15/4).

“Intervensi segera oleh komunitas internasional diperlukan untuk menghentikan agresi Israel terhadap masjid Al-Aqsa dan mencegah hal-hal di luar kendali,” jelas Abu Rudeineh, dikutip dari Reuters.

Kementerian Luar Negeri Palestina telah mengutuk insiden ini dan meminta Israel bertanggung jawab.

“Menuntut Israel sepenuhnya dan bertanggung jawab langsung atas kejahatan ini dan konsekuensinya,” jelas Kementerian Luar Negeri Palestina dalam keterangannya.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan sedikitnya 152 warga Palestina terluka dalam bentrokan ini. Sementara itu, Direktur Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar Al-Kiswani, mengatakan kepada Palestine TV, sebanyak 80 warga Palestina ditangkap polisi Israel.

Video Reuters menunjukkan petugas, beberapa dengan perlengkapan anti huru hara, mengejar sejumlah orang setelah sebagian besar massa pergi.

Ketegangan ini terjadi usai salat subuh. Polisi Israel mengeklaim ratusan warga Palestina melemparkan petasan dan batu ke arah petugas dan menuju area berdoa Yahudi di Tembok Barat Yerusalem.

Polisi Israel pun memasuki kompleks Al-Aqsa untuk membubarkan kerumunan, memungkinkan jemaah lainnya meninggalkan tempat itu dengan aman. Mereka juga menambahkan tiga petugas terluka dalam bentrokan tersebut.

Al-Aqsa adalah tempat tersuci ketiga bagi Islam dan juga dihormati oleh orang-orang Yahudi sebagai lokasi dua kuil kuno. Kawasan ini telah menjadi lahan konflik sensitif bagi kedua negara ini.

Pada momen Ramadhan tahun lalu, bentrokan juga terjadi di Al-Aqsa. Saat itu, ancaman bagi pengungsian warga Palestina di Yerusalem Timur dan serangan polisi di Al-Aqsa memicu perang Israel-Gaza selama 11 hari yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina di Gaza dan 13 orang di Israel. {kumparan}