Mahyudin Minta MKGR Kaltim Ikut Jaga Pancasila

Mahyudin Minta MKGR Kaltim Ikut Jaga Pancasila Radar Aktual

Wakil Ketua MPR Mahyudin menyeru masyarakat untuk menjaga keharmonisan dan persatuan bangsa menjelang Pilpres 2019. Seruan itu disampaikan Mahyudin saat pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kalimantan Timur (Kaltim), di Hotel Selyca Mulia, Banjarmasin, Jumat (7/9) malam.

Acara itu dihadiri juga Ketua Umum DPP Ormas MKGR/ Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono dan Gubernur Kaltim terpilih Isran Noor.

Mahyudin merasa, gejala-gejala yang mengarah ke arah perpecahan sudah muncul. Gejala intoleransi dan hilangnya kegotongroyongan semakin menguat. Gejala ini mengemuka baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Salah satunya lewat perang hashtag atau tanda pagar antar kelompok.

“Persatuan kita diganggu oleh teknologi lewat media sosial. Hashtag #2019GantiPresiden, ini sebenarnya tidak masalah. Tapi, kalau berorasi, deklarasi sedemikian rupa dengan provokasi, itu namanya black campaign. Menghadapi pilpres jangan bermusuhan, jangan terprovokasi,” serunya.

Mahyudin menekankan, bangsa Indonesia harus senantiasa memegang teguh Pancasila dan mengamalkannya. Sebab, dasar negara ini berhasil menyatukan ribuan bahasa, belasan ribu pulau, dan ribuan suku di Indonesia. Tak ada negara yang seberagam dan semajemuk Indonesia. Pancasila berhasil bertahun-tahun menjaga keharmonisan di tengah keberagaman itu.

Menurut Mahyudin, banyak negara luar iri ke Indonesia yang punya Pancasila. “Saya ketemu Ketua Parlemen Yunani. Dia menyatakan, Indonesia hebat, punya Pancasila. Sukunya banyak tapi tetap harmonis. Di Eropa, sukunya sedikit, tapi susah bersatu. Di sana modern, tapi rasisnya tinggi,” ungkapnya.

Karenanya, masyarakat harus bangga dan mati-matian mempertahankan Pancasila. Jangan malah mendukung gerakan yang ingin mengganti dasar negara. Kata dia, Pancasila berkali-kali dirongrong. Salah satunya oleh G30 S PKI. Untungngya, berkali-kali pula gagal.

“Saya titip Pancasila kepada MKGR untuk dijaga. Tanpa Pancasila, tidak bisa kita ini bersatu dari Sabang sampai Merauke. Orang luar bangga dan hormat kepada Pancasila. Tetapi, kita ini kadang sering meremehkan. Uni Soviet, negara besar tapi sekarang terpecah menjadi banyak negara. Banyak contoh negara bubar. Kita tidak ingin bangsa dan negara ini bubar,” imbaunya.