Harapan Bamsoet di Balik Peluk Erat Erick dan Sandi

Harapan Bamsoet di Balik Peluk Erat Erick dan Sandi Radar Aktual

Keinginan Erick Thohir berpelukan dengan Sandiaga Uno akhirnya terkabul dalam waktu kurang dari 24 jam. Keduanya bertemu saat menghadiri akad nikah putra Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (8/9/ 2018) siang. Erick dan Sandi sebenarnya bersahabat sejak kecil. Namun, kini keduanya dalam posisi berseberangan karena Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Sandi saat ini menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto. Sedangkan Erick dipercaya memimpin Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Adapun momen Erick dan Sandi bersalaman dan berpelukan berlangsung tak lama. Erick yang hendak meninggalkan rumah dinas ketua DPR berpapasan dengan Sandi yang baru saja tiba.

Keduanya lantas bersalaman, ngobrol sebentar dan berpelukan. Momen itu seolah menjawab harapan Erick yang saat menyampaikan pidato pertama sebagai ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Jumat (7/9) mengaku ingin berpelukan dengan Sandi. Bamsoet yang rumah dinasnya menjadi lokasi momen bersejarah itu pun ikut bahagia.

Menurutnya, momen itu bisa menjadi penyejuk di tengah meningkatnya suhu politik jelang pilpres tahun depan. “Sudah seharusnya masing-masing kubu capres menunjukan kesejukan ke masyarakat. Sandiaga dan Erick sudah bersahabat lama. Keduanya juga memiliki latar belakang pengusaha. Saya yakin ini akan memperkecil perselisihan dua kubu yang bertarung dalam pilpres,” papar Bamsoet.

Politikus Golkar asal dapil Jateng itu juga meminta Sandiaga dan Erick untuk menghindari penggunaan kampanye hitam. Sebab, kampanye hitam hanya akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Bamsoey menegaskan, jabatan presiden sebagai sebuah amanah harus diraih dengan cara-cara bijaksana. Sebab, tujuan akhirnya demi kesejahteraan rakyat.

“Jangan gunakan kampanye hitam yang hanya akan mengorbankan persaudaraan antar anak bangsa. Mari bersama muliakan dan sejahterakan rakyat, karena sejatinya kedaulatan ada di tangan rakyat,” pungkas mantan ketua Komisi Hukum DPR itu.