5 Fakta Keren Seputar Kehidupan Pembalap MotoGP yang Jarang Orang Ketahui

SEBANYAK 5 fakta keren seputar kehidupan pembalap MotoGP yang jarang orang tahu akan dibahas di artikel ini. Tidak mudah menjadi seorang pembalap dalam ajang balapan motor bergengsi se-dunia ini.

Jika hanya melihat dari layar kaca, menjadi seorang pembalap MotoGP tampak keren. Namun, nyatanya ada fakta lain di balik itu semua, yang bisa saja jarang diketahui. Sebab demikian, hal tersebut sangat menarik untuk diulas.

Lantas seperti apa kehidupan pembalap MotoGP tersebut? Berikut ini 5 fakta kehidupan pembalap MotoGP yang jarang diketahui:

5. Menunggangi Motor dengan Berat Minimal 157 Kilogram

Fakta menarik kelima soal pembalap MotoGP adalah menunggangi motor kelas MotoGP seberat 157 kilogram. Berat tersebut di luar bobot pembalap dan perlengkapan yang dikenakan oleh seorang rider.

Hal itu tertuang dalam aturan Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Tak heran jika berat motor MotoGP bisa lebih dari 150 kilogram. Pasalnya, motor MotoGP sendiri memiiki mesin empat silinder dengan kekuatan 1000cc, yang bisa menempuh kecepatan 350 km/jam.

4. Memakai Baju Balapan dengan Perlindungan Ekstra

Apakah Anda pernah terpikir, seperti apa baju pelindung MotoGP? Ya, pastinya baju yang dikenakan pembalap MotoGP terbuat dari material yang tidak sembarangan.

Di dalam satu baju MotoGP, dilengkapi pelindung di setiap area yang berpotensi membahayakan. Di antaranya ada pelindung bahu, siku, tangan, badan, hingga bagian kaki. Tentu ¬ini pun memiliki bobot yang tidak ringan.

Hal tersebut ditrancang sedemikian rupa demi meminimalisir cedera yang dialami. Sebab, pembalap MotoGP sangat rentan dengan insiden kecelakaan yang bisa mereka alami.

3. Kehilangan 2 Liter Keringat Ketika Balapan

Setiap balapan para pembalap MotoGP pasti lebih dulu ditimbang. Uniknya, setiap kelar balapan para pembalap MotoGP kerap kehilangan 1,5-2,5 kilogram.

Hal itu disinyalir karena keringat yang terkuras ketika balapan. Tak heran, karena baju pelindung yang pekat maupun kondisi cuaca, bisa jadi faktor keringat yang terkuras.

Bahkan, diketahui selama balapan, pembalap MotoGP bisa kehilangan 2 sampai 5 liter sekali balapan. Sebab demikian, itu berpengaruh kepada bobot si pembalap.

Melansir dari Spedweek, salah satu pembalap MotoGP, Marc Marquez pernah kehilangan 90 liter keringat selama menjalani satu musim balapan. Dalam satu musim itu terdiri dari 18 seri, yang terhelat pada 2016 silam.

2. Keliling Dunia 9 Bulan Dalam Satu Tahun

Menjadi pembalap MotoGP bukan hanya dituntut punya konsentrasi khusus ketika balapan. Tapi, juga harus siap tinggal jauh dari keluarga. Pasalnya, seorang pembalap MotoGP bisa keliling dunia hingga 9 bulan dalam satu tahun menjalani musim MotoGP.

Ambil contoh seperti musim ini. Terdiri dari 21 seri, yang dimulai Maret dan berakhir di bulan November nanti. Para pembalap MotoGP sudah ditunggu jadwal yang padat.

Di balik jadwal padat itu, para pembalap MotoGP harus siap melancong ke seluruh belahan dunia. Di seri pertama mereka mulai di Asia, tepatnya di Qatar dan berlanjut ke Indonesia. Kemudian, berlanjut ke benua Amerika dan saat ini sedang masuk seri benua Eropa.

1. Melaju dengan Kecepatan Rata-Rata 160 KM/Jam

Meski bisa melaju maksimal 350 km/jam, para pembalap MotoGP tidak menggebernya hingga kekuatan maksimal. Jika dirata-ratakan, para pembalap MotoGP menggeber motornya di kecepatan 160 km/jam! Ya, tak perlu heran dan deg-degan membaca ini. Pasalnya, para pembalap memang melaju cepat demi bisa dapat podium.

Kecepatan itu sudah termasuk ketika melintas di tikungan maupun trek lurus. Hal itu diketahui pada tahun 2015. Bahkan, salah satu pembalap MotoGP ketika itu, Bradley Smith pernah menyatakan bahwa kecepatan motor MotoGP ini lebih dari kecepatan mobil standar!(Sumber)