Anggota Komisi XI DPR Fraksi PKS, Habib Idrus Salim Aljufri, menyoroti meningkatnya tensi geopolitik global dan potensi dampaknya terhadap stabilitas ekonomi nasional.
Ia menekankan pentingnya kesiapan pemerintah dalam menghadapi gejolak ekonomi yang mungkin timbul akibat konflik di berbagai belahan dunia.
“Ini bukan hanya isu regional, tetapi berpotensi memicu gelombang ketidakpastian ekonomi global. Indonesia, sebagai bagian dari perekonomian global, tidak bisa lepas dari dampaknya,” ujarnya.
Dampak yang paling mungkin terjadi adalah penaikan harga komoditas global, terutama minyak bumi.
Penaikan harga minyak, dapat memicu inflasi domestik dan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui subsidi energi. Selain itu, gangguan pada rantai pasok global juga menjadi ancaman serius yang dapat menghambat aktivitas perdagangan dan investasi.
“Pemerintah harus segera menyiapkan skenario krisis yang komprehensif. Ini bukan hanya tentang respons reaktif, tetapi juga langkah-langkah preventif untuk meminimalisir dampak negatif,” tegas politisi PKS ini.
Koordinasi lintas sektor antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi kunci.
Beberapa poin yang disoroti oleh Habib Idrus untuk langkah antisipasi adalah Pertama Penguatan Cadangan Devisa: Memastikan cadangan devisa cukup kuat untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah dari tekanan eksternal.
“Kedua Diversifikasi Sumber Energi dan Pangan: Mengurangi ketergantungan pada impor dengan mendorong produksi domestik untuk komoditas strategis,” ungkapnya.
Ketiga, Pengawasan Sektor Keuangan yakni memerketat pengawasan terhadap perbankan dan lembaga keuangan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dari potensi gejolak.
“Kelima, Insentif Fiskal yang Tepat Sasaran: Menyiapkan instrumen fiskal yang fleksibel untuk melindungi daya beli masyarakat dan mendukung sektor-sektor usaha yang rentan,” jelasnya.
Keenam, imbuh Habib Idrus, Diplomasi Ekonomi Aktif: Terus menjalin kerja sama internasional untuk membuka peluang pasar baru dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
“Kita berharap konflik geopolitik dapat segera mereda. Namun, sebagai negara yang prudent, kita harus selalu siap menghadapi segala kemungkinan. Komisi XI DPR RI akan terus mengawasi dan mendorong pemerintah untuk memastikan ekonomi nasional tetap resilien di tengah tantangan global,” tandasnya. (Sumber)