Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin memberi respons positif pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Constantine, Rusia, pada Kamis (19/6/2025). Menurut Nurul, pertemuan tersebut bagian dari kesinambungan hubungan diplomatik yang telah terjalin lama antara Indonesia dan Rusia.
Momentum diplomatik ini, lanjut Nurul Arifin, dianggap penting karena mencerminkan posisi Indonesia yang konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif, sekaligus mempertegas eksistensinya sebagai negara non-blok yang dihormati oleh berbagai kekuatan dunia. Di tengah dinamika geopolitik global, pendekatan yang seimbang ini menjadi aset strategis dalam menjaga hubungan bilateral yang stabil dan saling menguntungkan.
“Hubungan diplomatik Indonesia-Rusia sudah berlangsung selama 75 tahun, ada pasang surutnya. Namun politik Indonesia yang bebas aktif, tidak berafiliasi dengan blok manapun, membuat Indonesia selalu diperhitungkan eksistensinya,” kata Nurul Arifin kepada golkarpedia, Jumat (20/06).
Ketua Bidang MPO DPP Partai Golkar ini menilai kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia menjadi momentum penting untuk mempererat kemitraan strategis, khususnya di sektor ekonomi dan perdagangan. Ia menyebut bahwa kerja sama antara kedua negara sejatinya telah mencakup berbagai aspek sejak lama.
“Indonesia sudah lama menjalin kerja sama dalam bidang politik, ekonomi dan budaya. Kunjungan Bapak Prabowo ke Rusia pastinya telah terjalin satu komitmen kerja sama untuk kepentingan kedua negara,” katanya.
Lebih lanjut, legislator DPR RI asal Dapil I Jawa Barat ini menyambut baik pernyataan Presiden Prabowo yang menekankan adanya peningkatan intensitas hubungan bilateral. Ia pun menyebut bahwa Komisi I DPR RI turut menjadi bagian dari proses penguatan diplomasi ini.
“Yang disampaikan Bapak Prabowo sudah tepat. Ada peningkatan kerja sama di sektor ekonomi dan perdagangan. Komisi I telah menerima courtesy call Dubes Rusia di Indonesia. Juga kami telah menerima kunjungan Parlemen Rusia. Kami optimis ke depannya hubungan bilateral ini dapat berdampak positif untuk kedua negara,” tambahnya.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Presiden Putin, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Rusia mengalami kemajuan yang signifikan di berbagai sektor. Ia merinci bahwa interaksi antarpejabat senior kedua negara semakin intens, termasuk dalam bidang ekonomi dan kesepakatan kerja sama regional.
“Hubungan kita terus meningkat, pejabat senior dari Rusia datang terus. Saya sudah jumpa Wakil Perdana Menteri Manturov (Denis Manturov). Saya kira sudah tahun ini sudah di Jakarta sudah 2 kali, di St Petersburg 1 kali, Menlu saya sudah 3 kali ke Rusia, jadi hubungan kita meningkat terus,” kata Prabowo sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama ekonomi yang semakin berkembang antara Indonesia dan Rusia, termasuk keterlibatan dalam zona perdagangan bebas Eurasia.
“Saya mengikuti perkembangan banyak kemajuan di berbagai bidang, ekonomi membaik, hubungan ekonomi kita, kerja sama di banyak bidang dan perjanjian-perjanjian kita ikut serta dalam EURASIAN Free Trade Area juga berjalan dengan sangat baik,” ujarnya.
Pertemuan ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam kancah internasional sebagai negara yang menjalin hubungan strategis tanpa afiliasi blok, sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang selama ini dianut. {golkarpedia}