Penjajakan koalisi yang dilakukan elite partai Golkar dan Partai Demokrat jelang Pilpres 2024 sudah mendapat respons positif dari sejumlah kalangan.
Beberapa di antaranya menganggap perpaduan kedua partai bisa meraup suara mayoritas pemilih.
Seperti analisis yang disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, yang melihat potensi kemenangan bisa didapat kedua parpol lantaran sepak terjang dan basis ideologinya.
“Cukup menarik, Partai Golkar juga masih kuat lantaran ini old party atau partai tua,” ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/5).
Jerry memandang kekuatan Partai Golkar tak bisa luput dari sejarah kepemiluan Indonesia. Di mana, sejak 1971 parpol berlambang pohon beringin yang kala itu masih bernama Sekber Golkar, sudah memenangkan pemilu.
“Dan dari semua kontestan Pemilu, Partai Golkar paling banyak ikut pemilu,” imbuhnya.
Semetara itu, Partai Demokrat yang terbentuk pada 2001 dinilai Jerry sebagai parpol yang memiliki ideologi yang menaungi bermacam segmen pemilih.
“Di samping pernah sukses pada Pemilu 2004 dan 2009 yang juga membawa pendirinya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden 2 periode,” imbuhnya memaparkan.
Maka dari itu, Jerry memaknai pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono beberapa waktu lalu sebagai sinyal pembentukan koalisi yang cukup kuat untuk perhelatan Pileg dan Pilpres 2024.
“Sehingga menurut saya pasangan AH dan AHY cukup ideal. Ada perpaduan antara Partai Golkar dan Partai Demokrat,” demikian Jerry.(sumber)
