News  

Bamsoet Dorong Kampus Cetak Banyak Pengusaha Muda

Bamsoet Dorong Kampus Cetak Banyak Pengusaha Muda Radar Aktual

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong kampus perguruan tinggi mampu mencetak banyak pengusaha muda yang unggul dan berjiwa sosial.

Perguruan tinggi harus memadukan keterkaitan antara dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, khususnya kewirausahaan. Sehingga, para lulusannya tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi mampu menciptakan lahan pekerjaan baru.

Hal itu diungkapkan Bamsoet saat memberikan kuliah umum perdana bertema ‘SDM Unggul untuk Memperkuat Spirit Entrepreneurship dan Kebangsaan Indonesia’ dihadapan sekitar 2.620 mahasiswa baru serta senat Universitas PGRI Semarang di Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/9/2018).

“Mahasiswa harus memiliki keterampilan berwirausaha agar siap memasuki dunia kerja, menciptakan lapangan kerja sendiri dan memajukan ekonomi bangsa. Terlebih, salah satu syarat menjadi negara maju harus memiliki wirausahawan sekurangnya 2,5 persen dari jumlah penduduk. Berdasarkan Global Enterpreneurship Index terbaru, tingkat wirausaha Indonesia masih di posisi ke-94 dari 137 negara di dunia,” kata Bamsoet.

Bamsoet mengingatkan indeks pendidikan, indeks pembangunan manusia dan indeks kewirausahaan Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain.

Menurut data UNDP tahun 2017, indeks pendidikan Indonesia di urutan ke 7 negara-negara Asean. Urutan pertama Singapura dengan indeks pendidikan 0,832, Malaysia 0,719, Brunei 0,661, Thailand 0,661, Philipina 0,661, Vietnam 0,626 dan Indonesia 0,622.

“Di indeks pembangunan manusia, Indonesia di urutan ke-6 negara Asean. Singapura masih di urutan teratas dengan indeks 0,932, Malaysia 0,802, Brunei 0,853, Thailand 0,755, Philipina 0,699 dan Indonesia 0,694,” kata Bamsoet. Sedangkan, dalam indeks kewirausahaan, Indonesia di urutan ke-7 dengan skor 21,2. Singapura teratas dengan nilai 52,2, Brunei 33,9, Malaysia 33,4, Thailand 27,1, Philipina 24,1 dan Vietnam 22.

“Masih rendahnya indeks pendidikan, indeks pembangunan manusia dan indeks kewirausahaan di Indonesia karena jumlah penduduk Indonesia sangat besar dan wilayahnya sangat luas. Akibatnya, tingkat pemerataan masih kurang. Pendidikan di kota besar sangat maju, tetapi daerah terpencil, khususnya wilayah Indonesia Timur masih ketinggalan,” urai Politisi Partai Golkar ini.

Karenanya, Wakil Ketua Umum KADIN ini menilai perguruan tinggi sebagai institusi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, memegang peranan penting mengatasi masalah tersebut.

Perguruan tinggi mempunyai peran strategis dalam meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global.

“Menghadapi perubahan dunia yang begitu cepat dan dinamis, perguruan tinggi dituntut melakukan berbagai penyesuaian. Tujuannya, agar para lulusan perguruan tinggi tetap relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat,” tegas Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini.

Bamsoet pun mendorong perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih inovatif. Salah satunya dengan melakukan penyesuaian kurikulum guna meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal penguasaan teknologi informasi.