Tekno  

Tutupi Kasus Pelecehan Seksual Elon Musk, SpaceX Disebut Kucurkan Rp.3,6 Miliar

Bos SpaceX dan Tesla, Elon Musk menghadapi kasus pelecehan seksual.

SpaceX dilaporkan membayar US$250 ribu atau Rp3,6 miliar kepada pramugari untuk menutupi kasus pelecehan seksual yang dilakukan Elon Musk.
Bussines Insider melaporkan uang tersebut dikeluarkan untuk memastikan pramugari tersebut dia tidak berbicara atau menuntut perusahaan setelah Elon Musk diduga mengekspos dirinya sendiri dan meminta untuk berhubungan seks.

Mengutip The Verge, Jumat (20/5), salah satu teman pramugari yang menjadi korban pelecehan seksual Elon Musk diduga bekerja sebagai anggota kru di penerbangan perusahaan SpaceX. Selama penerbangan, pramugari memberi tahu temannya jika Musk memintanya untuk pijat erotis.

Menurut salah satu teman pramugari tersebut, dalam salah satu penerbangan ke London Musk memintanya untuk memberikan pijat seluruh tubuh di kamarnya.

Kabarnya ini bukan sesuatu yang tidak biasa, dan SpaceX sendiri mendorong pramugari untuk mendapatkan lisensi tukang pijat.

Pramugari tersebut dikatakan telah menolak untuk melakukan tindakan seksual apa pun pada Musk yang membuatnya sangat kesal setelah penerbangan.

Teman pramugari itu juga mengatakan SpaceX telah mengurangi jumlah shift yang diberikan kepadanya setelah insiden itu yang dianggap sebagai tanda pembalasan.

Pramugari itu dilaporkan telah mengajukan keluhan ke departemen SDM SpaceX pada 2018.

Menanggapi hal itu perusahaan telah membawa laporan pengaduan ke mediator, bukan pengadilan atau arbiter, dan menandatangani perjanjian pesangon US$250 ribu yang melarangnya mengatakan hal buruk tentang Musk atau perusahaannya, termasuk SpaceX dan Tesla.

Ketika dihubungi untuk dimintai komentar, Musk dilaporkan mengatakan itu adalah bagian dari kampanye hitam. Sebelumnya, ia juga mencuitkan, ia akan menjadi korban kampanye trik kotor.

“Jika saya cenderung terlibat dalam pelecehan seksual, ini tidak mungkin pertama kalinya dalam 30 tahun karir saya terungkap,” ucap Musk kepada Insider.

Karyawan di SpaceX dan Tesla sebelumnya mengatakan, kedua perusahaan yang dipimpin Musk memiliki budaya pelecehan seksual.

Seorang pekerja di SpaceX mengatakan bahwa perusahaan tidak mengambil tindakan berarti setelah mereka melaporkan telah diraba-raba oleh rekan kerja, dan Tesla menghadapi banyak tuntutan hukum atas departemen SDM-nya yang gagal melindungi pekerja yang menjadi objek kekerasan dan pelecehan seksual.(Sumber)