Tekno  

StartUp Lain Banyak PHK, Startup Perikanan Ini Justru Butuh 1.000 Pekerja

Pendiri dan CEO eFishery, Gibran Huzaifah.

Beberapa perusahaan rintisan atau startup di Indonesia tengah guncang. Startup seperti Zenius, LinkAja, SiCepat hingga e-commerce JD.id bahkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawannya.

Namun kondisi startup di sektor perikanan justru sedang dalam kondisi yang prima, salah satunya eFishery.

Co-Founder dan CEO eFishery, Gibran Huzaifah, mengatakan untuk startup di sektor perikanan sejauh ini bisa bertahan.

Menurutnya sektor perikanan saat ini bukan sektor yang kompetitif dan butuh modal yang besar.

“Di sisi lain, sektornya juga masih besar, pemainnya juga saling complementing. Startup nya juga unit economic-nya bagus. Tentunya masih menjanjikan bagi investor,” kata Gibran saat dihubungi kumparan, Sabtu (28/5).

Awal tahun ini, eFishery memperoleh pendanaan seri C sebesar USD 90 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun dari Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sqeual Capital India. Gibran mengatakan dana segar itu akan digunakan untuk melebarkan jangkauan layanan eFishery.

Tahun ini, kata dia, eFishery menargetkan 200 ribu pembudidaya di seluruh Indonesia masuk ke dalam ekosistem perusahaan.

Selain itu beberapa produk baru juga akan diluncurkan tahun ini. Karenanya, tahun ini perusahaan akan membutuhkan banyak tenaga kerja baru.

“Dan untuk melakukan itu, kami juga masih berencana hiring 1.000 eFisherian baru di tahun ini, terutama di tim engineering,” kata dia.

Selain ekspansi di dalam negeri, Gibran mengatakan pihaknya juga akan ekspansi ke luar negeri. Saat ini eFishery telah ekspansi di Thailand.

“Saat ini sudah ada di Thailand, kita sudah ekspansi di Thailand. Dan tahun ini akan ekspansi ke India.

Di kalangan startup sudah kelihatan kalau ada perusahaan perintis yang buat versi eFishery-nya di India, versi eFishery di China, jadi kita bahkan yang di-copy karena kita mulai duluan,” pungkasnya.(Sumber ‎)