News  

Heboh! Fenomena Aphelion Bakal Bikin Cuaca Tanah Air Jadi Makin Dingin?

Baru-baru ini beredar video di media sosial terkhusus di TikTok tentang fenomena aphelion yang disebut akan terjadi mulai Juni hingga Agustus 2022 mendatang.

Fenomena ini disebut-sebut bakal membuat suhu di bumi menjadi lebih dingin.

Lalu, benarkah video seliweran tersebut tentang fenomena aphelion? Selain itu, apakah fenomena itu benar-benar akan membuat kita kendinginan akibat penurunan suhu di bumi yang sangat drastis? Nah, berikut penjelasannya yang dirangkum dari KumparanNews.

Fenomena Aphelion tidak Menyebabkan Suhu Bumi Menjadi Lebih Dingin
Fenomena aphelion merupakan waktu ketika orbit sebuah planet, komet, hingga benda-benda langit berada di titik paling jauh dari matahari.

Biasanya, fenomena ini terjadi mulai Juli setiap tahunnya. Nah, video yang baru-baru ini berseliweran di media sosial dengan menyebutkan fenomena aphelion bakal membuat suhu di bumi menjadi lebih dingin merupakan keliru atau hoaks.

Thomas Jamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengungkapkan bahwa setiap tahunnya pada Juli, bumi memang akan memasuki fase berada di titik aphelion atau titik terjauh dari matahari.

 

Disebutkan juga, hal ini karena orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan bentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Kendati demikian, Thomas menambahkan, bumi juga ada kalanya bakal memasuki fase terdekat ke matahari atau disebut perihelion yang sering terjadi setiap Januari

.
Fenomena Aphelion Tidak Terlalu Berdampak Signifikan pada Suhu Bumi
Apakah suhu bumi bakal mengalami penurunan drastis ketika terjadi fenomena aphelion? Ternyata tidak sama sekali.

Thomas menegaskan, fenomena ini setiap tahunnya bakal terjadi, namun tidak terlalu berdampak signifikan pada bumi.

Ia menjelaskan, bumi tidak akan mengalami dampak signifikan. Kondisi musim dan cuaca terjadi karena perubahan distribusi energi matahari akibat kemiringan sumbu rotasi bumi.

Artinya, faktor jarak bumi ke matahari sama sekali tidak mengalami pengaruh signifikan.

Cuaca Jadi Lebih Dingin karena Fenomena Alam, Bukan Aphelion
Cuaca atau udara yang berubah menjadi lebih dingin di beberapa daerah di Tanah Air disebutkan karena faktor fenomena alam.

Hal itu terjadi karena faktor musim kemarau di sejumlah daerah alias bukan karena aphelion.

Nah, udara menjadi lebih dingin disebut biasa terjadi hingga Agustus 2022 mendatang atau bertepatan pada puncak musim kemarau.

Thomas menambahkan lagi, udara dingin terjadi di beberapa daerah di Tanah Air karena embusan angin dingin dari Australia yang sedang mengalami musim dingin.

Dengan demikian, dampak signifikan dari aphelion sebenarnya tidak ada sama sekali.

Cuaca dingin di Indonesia murni disebut karena pergerakan angin muson tenggara yang bertiup dari Australia ke Asia.

Hal inilah yang menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia (dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia) semakin signifikan sehingga berimplikasi pada penurunan cuaca udara.

Nah, itulah tiga fakta utama tentang fenomena aphelion yang sering disebut-sebut bakal menyebabkan suhu di bumi menjadi lebih dingin karena jarak bumi-matahari berada di titik paling jauh yang ternyata adalah hoaks.(Sumber)