News  

Uang Beasiswa Tak Dibayar 2 Tahun, Ratusan Mahasiswa Papua di Jogja Kelaparan

Mahasiswa program beasiswa Pemda Manokwari sedang mengadukan masalah macetnya uang beasiswa ke ORI Perwakilan DIY, Jumat (8/7). Foto: Dok. ORI Perwakilan DIY

Sebanyak 114 mahasiswa Jogja yang berasal dari Manokwari, Papua Barat, lebih sering menahan lapar dalam dua tahun terakhir. Pasalnya, uang beasiswa mereka tak kunjung disalurkan oleh pemerintah setempat sejak 2020 silam.

“Sejak 2020 teman-teman hanya mengandalkan kiriman orangtua yang juga tidak pasti, jadi banyak sekali teman-teman yang setiap hari harus menahan lapar,” kata juru bicara Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua se-DIY (IPMAPA) DPW Manokwari, Irto Mamoribo, kepada Pandangan Jogja @Kumparan, seusai melapor ke Ombudsmen DIY, Jumat (8/7).

Tak hanya menahan lapar, beberapa dari mereka menurut Irto juga harus putus kuliah karena tak sanggup membayar biaya kuliah maupun biaya hidup di Jogja.

“Sangat terkendala, beberapa teman kami sampai harus putus kuliah karena terkendala biaya kuliah,” lanjutnya.

Irto menjelaskan, uang beasiswa yang macet sejak 2020 tersebut adalah bagian dari program beasiswa Papua Barat supaya putra dan putri Papua bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Program tersebut bernama Bantuan Beasiswa, yang pendanaannya berasal dari dana Otonomi Khusus (Otsus).
Ratusan Mahasiswa Papua di Jogja Kelaparan, Uang Beasiswa Tak Dibayar 2 Tahun (1)

Mestinya, pencairan uang beasiswa tersebut dilakukan setiap 6 bulan sekali yang ditransfer melalui rekening Bank Papua milik masing-masing mahasiswa. Adapun jumlah uang yang mestinya diterima oleh penerima manfaat adalah sebesar Rp 1 juta per bulan.

“Tapi sejak 2020 tidak pernah ada pencairan lagi sampai sekarang,” ujarnya.

Padahal, kelengkapan dan syarat pencairan beasiswa menurut Irto sudah lengkap semua. Mulai dari Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), surat keterangan aktif dari kampus, kartu keluarga, transkrip nilai, dan fotokopi buku tabungan. Semua syarat dan kelengkapan itu sudah diserahkan ke pemerintah Manokwari.

“Tahun 2021 kami diminta lagi untuk melengkapi berkas administrasi beasiswa, semuanya sudah kami lengkapi seperti yang diminta, tapi uang beasiswa tak juga disalurkan kepada mahasiswa sampai tahun ini,” ujar Irto.

Beberapa kali, para mahasiswa telah menanyakan masalah tersebut ke Pemda Manokwari Bidang Kesra yang mengurus masalah beasiswa itu, tapi ternyata tak pernah direspons. Bahkan, tiba-tiba Pemda Manokwari mengatakan bahwa program beasiswa tersebut sudah tidak ada sejak 2021.

Irto berharap pemerintah segera membayarkan uang beasiswa yang sudah menunggak sejak 2020 itu, sebab uang tersebut sangat berarti bagi mereka untuk melanjutkan hidup dan pendidikan di Jogja.

Dia juga berharap supaya program beasiswa tersebut tetap dilanjutkan untuk meningkatkan SDM pemuda daerahnya.

Pada Sabtu (8/7), IPMAPA DIY juga telah melaporkan masalah tersebut ke Ombudsman RI Perwakilan DIY. Ketua ORI Perwakilan DIY, Budi Masthuri, mengatakan pihaknya akan meneruskan masalah ini ke Ombudsman setempat supaya bisa ditindaklanjuti.

“Kami akan sampaikan permasalahan ini ke Ombudsman Manokwari, jangan sampai pendidikan teman-teman mahasiswa ini terhambat apalagi telantar di Jogja karena uang beasiswa yang belum dibayarkan,” kata Budi Masthuri.(Sumber)