News  

Biaya Kereta Cepat Membengkak, Wamen BUMN Justru Usul Pinjaman 75 Persen Dari China

Pekerja berjalan di area proyek tunnel dua Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa 21 Juni 2022. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan proyek tunnel dua Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu telah berhasil ditembus yang menandakan 13 terowongan KCJB kini telah tersambung.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo mengatakan tengah mendiskusikan besaran pembengkakan biaya atau cost overrun proyek kereta Cepat Jakarta-Bandung antara US$ 1,1-1,9 miliar.

Saat ini, kata dia, proyek itu secara bertahap tengah diaudit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP.

“Dalam pembahasan di Beijing kita mengusulkan proporsi tetap 25 (ekuitas): 75 pinjaman CDB (China Development Bank). Di mana dari 25 persen tersebut, 60 persen adalah porsi ekuitas konsorsium Indonesia,” kata Kartika saat dihubungi pada Ahad, 31 Agustus 2022.

Dia mengatakan sesuai Peraturan Presiden 93 tahun 2021, telah dibuka jalur untuk penambahan ekuitas porsi Indonesia, yang saat ini mulai diproses melalui pengajuan PMN ke KAI, setelah adanya dukungan Komite Kereta Cepat.

Menurut dia, porsi pinjaman CDB akan diajukan setelah melakukan pengkinian studi kelayakan, memasukkan besaran pembengkakan biaya, asumsi jumlah penumpang, dan biaya operasi.

Hal itu tengah disusun oleh PT Kereta Indonesia China (KCIC) dan segera diajukan ke CDB sebelum September 2022 mendatang.

“Dalam Perpres juga dibuka opsi dukungan Pemerintah kepada KAI sebagai pimpinan konsorsium, dalam hal KAI mengajukan pinjaman tambahan untuk KCIC,” ujar pria yang akrab disapa Tiko tersebut.

Ia juga mengatakan pencairan penyertaan modal negara (PMN) kepada KAI sudah dirapatkan. “Dan segera diproses tindak lanjutnya.”

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo sebelumnya mengatakan pemerintah optimistis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bisa beroperasi pada 2023.

“Kami yakin kereta cepat segera bisa beroperasi, mudah-mudahan di tahun depan,” ujarnya dalam media briefing yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa 26 Juli 2022.

Ia menegaskan pihaknya bersama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi saat ini terus melakukan pengawasan secara ketat dalam proyek KCJB.

Pasalnya, proyek KCJB menjadi salah satu tujuan dari kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat KTT G20 di Indonesia pada November 2022.

Menurut Wahyu, yang juga Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), sebagian besar konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah rampung.

“Yang mungkin sedang dikerjakan saat ini adalah yang di deponya itu. Stasiun-stasiun juga sudah mulai dikerjakan,” ungkapnya.(Sumber)