Kurang Pede Bakal Menang, Kubu Petahana Makin Sering Blunder

Banyaknya manuver yang dilakukan langsung oleh pangan capres petahana yang juga Presiden RI Joko Widodo dan manuver dari para pendukungnya dapat berpotensi menjadi blunder politik ,yang kemudian bisa menggerus elektabilitas pasangan 01.

Bin Firman Tresnadi, Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), menjelaskan bahwa Jokowi memang sering melakukan blunder politik selama menjadi Presiden RI.

Terbaru, Bin Firman Tresnadi mencatat Jokowi sering melakukan blunder usai debat pilpres pertama. Beberapa blunder diantaranya adalah rencana pembebasan pendiri Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir, pemberian remisi kepada pembunuh wartawan di Bali, hingga imbauan menyanyikan lagu Indonesia Raya di bioskop biskop.

“Blunder-blunder ini terjadi dikarenakan tingkat kepercayaan diri (pede) pendukung petahana untuk meraih kemenangan rendah. Karenanya mereka bermanufer dengan harapan akan mendorong naik kembali elektabilitas petahana,” katanya seperti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/2).

Alih-alih elektabilitas naik, dukungan pada pasangan Joko Widodo-Maruf Amin justru kian menurun. Sebab, publik melihat kebijakan yang diambil tidak melalui pertimbangan matang. Buntutnya, kebijakan Jokowi sering diralat tak lama setelah diumumkan.

“Jadi membuat elektabilitas petahana terus tergurus. Salah satu penyebab utamanya adalah blunder-blunder yang kerap mereka lakukan,” imbuhnya.

Firman mengaku paham dengan manuver-manuver yang dilakukan kubu Jokowi. Ini tak lain karena pembangunan infrastruktur yang dibanggakan gagak mengerek elektabilitas petahana.

“Karena rakyat memahami infrastruktur yang dibangun jauh dari kepentingan rakyat banyak,” pungkasnya. [rmol]