Ace Hasan: Indonesia Butuh Pemimpin Yang Mumpuni Keilmuan dan Kinerjanya, Seperti Airlangga

Ketua DPD I Partai Golkar Jabar, Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengajak seluruh kader di Kabupaten Tasikmalaya senantiasa memperhatikan aspirasi para ulama, santri dan kalangan pondok pesantren.

“Golkar pernah berjaya di Tasikmalaya pasca reformasi, tepatnya pada Pemilu 2024. Saat itu Golkar bisa menang 14 kursi di DPRD Kabupaten Tasikmalaya, padahal dalam situasi politik yang sulit, dimana partai tengah dikuyo-kuyo dan dijauhi,” kata Kang Ace, begitu Tubagus Ace Hasan Syadzily disapa akrab warga Jawa Barat.

Ia sampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan pada kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD II Partai Golkar Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di Saung Koneng Tasikmalaya, Kamis (25/8/2022).

Menurut Kang Ace, kenapa Golkar di Tasikmalaya saat itu bisa menang dan kuat?, karena seluruh kader kompak dan solid. Semua kekuatan yang dimiliki bersatu demi kemenagan Partai Golkar. Termasuk mendapat kekuatan dan dukungan dari ulama, kiai, santri dan kalangan pondok pesantren lainnya.

“Saya tahu Tasikmalaya ini penting bahkan sangat penting bagi Partai Golkar. Saya yang dibesarkan di Tasikmalaya pernah menuntut ilmu di Pesantren Cipasung, di Ponpes Sukahideung dan madrasah lainya, secara sosiologis historis tentu sangat dekat, bisa paham betapa peran ulama dan santri sangat penting dalam membesarkan Partai Golkar di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Tasikmalaya ini,” papar Kang Ace.

Disebutkan Kang Ace, yang dalam Rakerda itu didampingi Sekretaris DPD I Partai Golkar Jawa Barat, MQ Iswara dan sejumlah pengurus DPD Jabar lainnya tersebut, Hari ini kita hanya memiliki 7 kursi di DPRD.

“Saya tanya ke Kang Erry (Ketua DPD Golkar Tasikmalaya, Erry Purwanto, red) berapa target kita pada 2024, 10 kursi atau 14 kursi nih?,” tanya Kang Ace membuka dialog spontan dengan para kader peserta Rakerda.

Disini ada 7 daerah pemilihan (Dapil) berarti, sebut Kang Ace, kalau setiap dapil kita targetkan 2 kursi berarti kedepan kita harus menang 14 kursi DPRD. Namun demikian Kang Ace berpesan agar target yang ingin dicapai tidak asal target, tetapi harus berdasarkan hitungan-hitungan kalkulatif yang terukur.

“Sebelumnya kita hadir di Banjar, Pangandaran, Ciamis dan lain-lain, semuanya berkomitmen akan menargetkan 2 kursi setiap Dapil. Karena itu agar kita kuat dan kokoh maka kontek penyusunan fungsionaris harus diisi oleh orang-orang berkualitas dan mau bekerja. Semua kader di partai ini memiliki berkesempatan yang sama untuk berkompetisi,” seru Kang Ace disambut tepuk tangan riuh para kader.

“Kita gaet semua potensi-potensi yang dimiliki. Tidak ada parpol yang mempunyai organisasi sehebat Golkar. Kita punya apapun termasuk dalam membangun kerjasama dengan kalangan ulama dan pesantren, mari kita maksimalkan semua kekuatan itu,” pinta Kang Ace yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPRRI itu.

Kang Ace menegaskan, revitalisasi penggalangan dengan ulama dan pesantren harus terus dilanjutkan dan dipelihara. “Saya selaku ketua partai meminta agar semua kader Golkar selalu berada di tengah-tengah pesantren. Termasuk ketika berbicara soal kepemimpinan dan kemaslahatan bangsa,” ujarnya.

Tasharruf Al-Imam

Di depan Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Ainul Yakin, Kang Ace, yang dikenal sebagai jebolan pesantren ini, sempat memaparkan garis kebijakan Partai Golkar dalam menentukan kepemimpinan politik. Menurut dia bagi Golkar dasar kebijakan dan tindakan pemimpin adalah untuk kemaslahatan umum atau dalam bahasa santrinya “tasharruf al-imam `ala al-ra`iyyah manuthun bi al-mashlahah’.

“Kebijakan Pemerintah atas rakyat harus didasarkan pada prinsip kemaslahatan. Sebab itu Golkar hadir selalu membawa angin segar bagi bangsa ini,” tutur Kang Ace.

Atas dasar itulah Partai Golkar didukung oleh kekuatan bangsa lainnya seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menghendaki kepemimpinan bangsa kedepan yang memiliki kualifikasi ‘basthotan fil ilmi wal jismi’ (berilmu yang luas dan tubuh yang perkasa, red). Yakni mereka yang mumpuni dalam keilmuannya dan mumpuni secara kinerja.

“Kriteria itu ada pada sosok Ketua Umum Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto. Kita tahu bagaimana kinerja beliau selama ini, perjuangannya dan prestasinya untuk rakyat dan kemajuan bangsa tak bisa diragukan lagi,” pungkas Kang Ace. (Politiknesia)