News  

Pemda Depok Tidak Tegas Menindak Pelanggaran Pengguna Jalan yang Merusak Jalan Rakyat

Kerusakan jalan menjadi momok bagi daerah, selain membebani APBN dalam fase perbaikan jalan yang rusak, kerusakan jalan juga memberikan resiko bagi pengguna jalan lain. Perjalanan menjadi terhambat, kendaraan rentan rusak jika melewati jalan yang rusak, belum lagi nyawa yang dipertaruhkan di atas aspal jalanan yang berlubang.

Kejadian kerusakan jalan juga menjumputi Kota Depok di beberapa titik wilayah. Kerusakan jalan di Kota Depok membuat banyak pengguna jalan merasa terganggu, salah satunya adalah Hari, warga Kota Depok yang mengeluhkan kondisi jalan di daerahnya.

“Pokoknya habis hujan kayak ini banjir kan itu jalanannya, kita (pengendara motor) kan jadi harus jalan pelan-pelan. Belum lagi ada mobil karena menghindari lubang jadi bikin macet juga,” ujar Hari, seperti dliansir redaksi radaraktual.com (20/5/22)

Salah satu area yang cukup parah kondisi kerusakan jalannya adalah jalanan jembatan GDC. Di wilayah ini tampak beberapa titik jalan rusak cukup parah, apalagi pasca hujan, kubangan air tampak menutupi lubang yang menganga sehingga bisa membahayakan pengendara jalan.

Sebagai kota satelit DKI Jakarta, menjadi penting jika Kota Depok haruslah memiliki sarana prasarana jalan yang layak. Jalan ini seharusnya bisa dijaga dan dipantau dengan baik oleh pemerintah setempat, karena pembangunan jalan berasal dari dana rakyat.

Seringnya jalanan menjadi rusak disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena intensitas hujan yang tinggi hingga air menggenangi aspal jalan atau bahkan kapasitas berat beban kendaraan yang berlebihan seperti truk dengan tonase besar atau dump truk.

Hal inilah yang membuat Tajudin Tabri, Wakil Ketua DPRD Kota Depok geram. Kegeramannya sempat didokumentasikan oleh kamera salah satu warga hingga menjadi viral di media sosial. Banyak pihak menuding Tajudin Tabri tidak bersikap manusiawi dalam melakukan penindakan seorang supir truk.

Padahal kegeramannya beralasan, Tajudin Tabri menilai para sopir dump truk ini seringkali merugikan masyarakat. Yang terbaru, seorang supir dump truk di Kota Depok menabrak portal peringatan pipa gas di Jalan Raya Krukut, Depok. Akibat kejadian itu, tampak portal pembatas tinggi kendaraan rusak karena dihantam dump truk, portal itu kemudian tersangkut di badan dump truck tersebut.

Sebagai wakil rakyat, ia merasa memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi di depan matanya dan dirasa membahayakan pengguna jalan lain. Terlebih, warga kerap memintanya untuk memberikan peringatan dan menindak sopir truk yang tidak mematuhi peringatan batas ketinggian truk yang melintas.

Hal itu dikarenakan tidak jauh dari portal terdapat pipa gas yang tentu akan membahayakan keselamatan warga apabila ada kerusakan pipa gas. “Saya khawatir akan keselamatan warga yang ada di sekitar lokasi pipa gas apabila meledak atau bocor. Padahal juga sudah ada plang peringatan batas ketinggian dari portal tersebut, ini kejadian sudah ketiga kalinya” ujar politisi Partai Golkar ini.

Tajudin juga menyampaikan bahwa kejadian ini bukanlah yang pertama kali, Tajudin Tabri mengatakan bahwa ia memberikan hukuman seperti itu karena merasa geram akibat melihat jalanan yang dibangun dari dana rakyat menjadi rusak karena ulah supir truk.

“Itu kejadian sudah 3 kali, dulu kan viral yang pertama berdasarkan laporan masyarakat. Tapi tidak ada tindakan tegas, masyarakat kemudian menganggap dewan tidak bisa kerja, dilewati dump truk dibiarkan saja. Di kejadian kemarin, akhirnya saya marah yang pertama kalinya itu”, kata Tajudin.

Terlepas dari bagaimana viralnya video ia dalam menindak seorang supir truk yang dianggap tidak manusiawi dia mengakui perbuatannya dan telah meminta maaf kepada sang sopir maupun koordinator sopir truk tersebut.

Tajudin Tabri menyadari bahwa tindakannya dalam melakukan penindakan terhadap sopir truk yang merugikan masyarakat, berlebihan. “Saya khilaf dan minta maaf, tindakan yang saya lakukan memberikan hukuman push up kepada sopir truk yang menabrak portal merupakan tindakan yang berlebihan, semoga ini menjadi pelajaran untuk saya agar ke depannya bisa bersikap lebih bijak lagi,” pungkas Tajudin Tabri. {redaksi}