News  

Pertalite Dikeluhkan Lebih Boros, Pengamat Energi: Dugaan Ada Penurunan Kualitas

Masyarakat mengeluhkan BBM jenis Pertalite dirasa lebih boros setelah harga BBM RON 90 ini naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Menurut pengendara, Pertalite saat ini dirasa lebih cepat habis dibandingkan sebelumnya, meskipun pemakaian sama.

Andi, pengemudi angkutan online mengatakan, biasa mengisi penuh mobil kendaraannya yang biasanya bisa bertahan hingga 3 minggu, tapi saat ini justru bisa habis lebih cepat.

“Saya selalu isi full tank, biasanya habis dalam 3 minggu. Sekarang rasanya 2 minggu sudah langsung habis,” tuturnya kepada kumparan, Senin (26/9).

Pengamat: Ada Dugaan Kualitas Menurun
Atas hali ini Pengamat BBM serta mantan Anggota Komisi VII Bidang Pertambangan dan Energi DPR RI 2014-2019, Kurtubi mengatakan, hal ini merupakan masalah yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Menurutnya, ada kemungkinan kualitas dari Pertalite itu menurun.

“Kok bisa cepat habis? Ini masalah cukup serius menurut saya. Ini mesti direspons pemerintah, kasih saran tindakan yang sebaiknya dilakukan. Menurut saya ada dua kemungkinan, kualitas [Pertalite] menurun atau sengaja diturunkan, dugaan saya itu kemungkinan ada pelemahan kualitas. Sebelumnya tidak ada seperti ini, jadi harus diperiksa,” kata Kurtubi pada kumparan, Senin (26/9).

Kurtubi juga menyampaikan bahwa menghadapi hal ini, perlu dilakukan penelitian mendalam oleh pemerintah untuk mencari tahu permasalahan BBM jenis RON 90 ini.

“Harus ada penelitian dari pemerintah, misalnya dari Kemen Migas. Dibawa ke laboratorium, diambil sampel pertalite, dites ingredients-nya. Ada penurunan atau tidak, jadi jelas ada buktinya. Kalau tidak ada hasilnya, harus diperkirakan apa perkaranya,” tuturnya.

Kurtubi menjelaskan bahwa setelah penelitian itu dilakukan, Pertamina bisa melakukan sosialisasi, agar masyarakat tidak lagi bertanya-tanya mengapa konsumsi Pertalite lebih cepat habis.
Pertamina Bantah Kualitas Pertalite Menurun

Namun pihak Pertamina mengatakan bahwa BBM jenis Pertalite (RON 90) tidak mengalami perubahan spesifikasi. Susanto August Satria, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, menegaskan standar dan mutu BBM Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang dipasarkan di dalam negeri.

“Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP). Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45 hingga 69 kPa (Kilopascal),” papar Satria, Senin, 26 September 2022.

Satria menyebutkan penguapan dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat. Secara spesifikasi, kata dia, batasan maksimum untuk penguapan (atau yang biasa dikenal dengan istilah destilasi) Pertalite adalah 10 persen, dibatasi maksimal 74 derajat Celsius.(Sumber)