Airlangga Hartarto Ajak Masyarakat Indonesia Doakan Korban Insiden Kanjuruhan

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto sampaikan duka cita yang mendalam terkait tragedi sepakbola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tragedi yang terjadi pada, Sabtu, 1 Oktober 2022 tersebut menelan korban jiwa yang tidak sedikit. Tercatat 130 nyawa melayang dalam pertandingan yang menghadirkan Arema vs Persebaya ini.

Melalui akun twitternya @airlangga_hrt Menko Perekonomian tersebut menyampaikan bahwa duka di Malang merupakan duka bagi seluruh insan sepakbola tanah air.

“Duka cita mendalam atas peristiwa yang menimpa seluruh insan pecinta sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur,” sebut Airlangga Hartarto sebagaimana dikutip redaksi Golkarpedia.com dari akun twitternya @airlangga_hrt pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Bukan hanya pecinta sepakbola tanah air yang berduka, pemerhati sepakbola di seluruh dunia juga turut mengalihkan perhatiannya ke Indonesia. Sebab, kejadian ini merupakan tragedi terbesar kedua di dunia yang terjadi dalam sebuah pertandingan sepakbola.

Tragedi pertama di dunia yang menelan korban jiwa terbanyak terjadi di Estadio Nacional Disaster, Peru pada tahun 1964. Tragedi itu menelan korban jiwa sebanyak 328 orang. Sedangkan di Kanjuruhan, Malang, tragedi semalam menyebabkan 130 nyawa melayang.

Untuk itu, Airlangga Hartarto mengajak seluruh pihak untuk terlebih dulu bersimpati dengan cara mendoakan para korban yang meninggal dunia agar diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Mari kita tundukkan kepala dan berdoa untuk para korban, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” cuit akun @airlangga_hrt mengajak masyarakat agar mendoakan para korban.

Bagi Airlangga Hartarto, sebuah event sepakbola seharusnya bisa menghadirkan kegembiraan, tidak sepatutnya sebuah event olahraga justru menghadirkan kedukaan. Ia pun berharap ke depan tiada lagi pertandingan sepakbola yang diwarnai ketakutan dan kekhawatiran bahkan menyebabkan kematian.

“Sepak bola sedianya pertandingan yang menjunjung tinggi sportivitas dan penuh kegembiraan. Tidak ada dan jangan pernah lagi ada sepak bola penuh ketakutan, sebab nyawa lebih berharga,” pungkas Airlangga Hartarto mengakhiri pernyataannya. {golkarpedia}