News  

Diberondong Ratusan Peluru, WNI Asal Semarang di Texas Tewas Jadi Korban Salah Tembak

Seorang warga negara Indonesia (WNI), bernama Novita Brazil, menjadi korban salah sasaran dari dua orang remaja. Ia diduga jadi korban salah sasaran karena pelaku yang merupakan dua orang remaja itu sebenarnya menyasar rumah tetangganya.

Novita (25 tahun) yang merupakan WNI asal Semarang, Jawa Tengah itu tewas di rumahnya di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, setelah diberondong ratusan peluru.

Novita Brazil WNI yang jadi Korban Salah Sasaran di Texas (Indonesia Lantern) Dikutip dari situs Indonesia Lantern, dikatakan bahwa saat penembakan, Novita Kurnia Putri atau akrab disapa Vita Brazil itu tengah mengetik laptop di rumahnya di West Bexar County, San Antonio, Texas.

Disebutkan bahwa ia tertembak beberapa kali di bagian wajahnya sekitar pukul 12.30 pagi dini hari, dan meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara, kedua pelaku yang diketahui berusia 14 dan 15 tahun itu pun akhirnya ditangkap di jalan bebas hambatan 151 dan Acme Road.

Atase Polri di KBRI Washington D.C. Oktavianus Marthin melalui video yang diterima tvonenews.com pada Minggu (9/10/2022) malam membenarkan hal tersebut. “Selamat sore menginformasikan dari Washington D.C.

bahwa benar telah terjadi peristiwa penembakan pada 4 Oktober 2022 di wilayah San Antonio, Texas,” kata Oktavianus Marthin. Menurutnya dalam peristiwa penembakan itu memakan dua orang korban meninggal dunia, dimana salah satunya WNI perempuan.

“Diketahui korban bernama Novita Brazil (Novita Kurnia Putri,red) menderita luka tembak akibat tembakan yang diduga salah sasaran dari pelaku,” ungkapnya. Lebih lanjut Oktavianus Marthin menyebut pelaku masih di bawah umur dan berjumlah dua orang.

“Pelaku mencari sasarannya yaitu yang berada di sekitaran perumahan yang sama dengan korban,” katanya. Saat ini pelaku telah diamankan oleh kepolisian setempat. Kemudian Konsulat KJRI setempat telah melakukan upaya-upaya penanganan dan bantuan terhadap keluarga dalam rangka upaya pemulangan jenazah korban.

“KJRI bersama Akpol juga telah berupaya melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat untuk mengetahui perkembangan,” (Sumber)