News  

Koalisi Monas Bisa Berujung Duet Puan-Airlangga, Ganjar Masuk Kabinet

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bisa membuka peluang koalisi PDIP-KIB mempersiapkan kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyebutkan, pertemuan Puan dan Airlangga di Monumen Nasional (Monas), Sabtu lalu (9/10) kental nuansa koalisi atau penjajakan, terlebih keduanya bertemu tanpa didampingi Ketum lain di KIB.

“Maka potensi bergabung Golkar (bersama PDIP) cukup terbuka, karena KIB berada dalam posisi sulit, mereka tidak ada tokoh yang berpengaruh, sekaligus tidak ada tokoh simbol kebersamaan,” kata Dedi kepada wartawan, Senin (10/10).

Meski berada dalam satu koalisi, Dedi melihat setiap Ketum telah menjalankan aksi mereka sendiri. Misalnya saja, Ketum PAN Zulkifli Hasan bertemu petinggi Partai Demokrat. Lalu Plt Ketum PPP Mardiono yang menyatakan dukungan sejumlah kadernya untuk Ganjar Pranowo.

Sementara itu, Airlangga melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan teranyar dengan Puan Maharani.

Melihat perkembangan terkini, jika PDIP berkoalisi dengan Golkar setelah pertemuan Monas, maka pasangan yang paling bisa diusung adalah Puan-Airlangga, dengan catatan Ganjar dijanjikan masuk kabinet.

“Semua akan diuntungkan, Airlangga bisa masuk bursa capres tanpa harus kehilangan tiket, dan PDIP tetap punya Ganjar yang punya daya ungkit terhadap kelompok di bawah, dan akan mendapatkan posisi sebagai anggota kabinet di masa depan. Usia Ganjar masih muda, masih ada kesempatan untuk berlaga di Pilpres 2029,” katanya.(Sumber)