News  

Benarkan Perang Bintang di Internal Polri, Mahfud MD: Para Jenderal Saling Buka Kartu Truf

Menko Polhukam Mahfud MD membenarkan adanya perang bintang di tubuh Polri dimana para jenderal atau berpangkat bintang saling buka kartu truf.

Mahfud MD ikut menyinggung isu perang bintang yang terus menyeruak di tubuh Polri ini, terbaru soal Kabareskrim Komjen Agus Andrianto yang dituding terlibat setoran tambang ilegal oleh Ismail Bolong.

Mahfud mengatakan, dalam isu perang bintang ini, perwira tinggi Polri disebut saling membuka kartu truf masing-masing.

“Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu truf. Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya,” kata Mahfud kepada wartawan, Minggu (6/11/2022).

Mahfud juga mengakui saat ini laporan mengenai mafia tambang banyak yang masuk ke Kemenko Polhukam.

Dia pun memastikan akan berkoordinasi dengan KPK untuk mengusut hal itu.

“Sekarang isu-isu dan laporan tentang ini masih banyak yang masuk juga ke kantor saya,” katanya.

“Nanti saya akan kordinasi dengan KPK untuk membuka file tentang modus korupsi dan mafia di pertambangan, perikanan, kehutanan, pangan, dan lain-lain,” kata dia lagi.

Menko Mahfud mengatakan isu mafia tambang sejatinya bukanlah hal yang baru di Indonesia.

Pada 2013, Abraham Samad, yang kala itu menjabat Ketua KPK, mengatakan, andai korupsi di bidang tambang bisa diberantas, Indonesia bisa terbebas dari utang.

“Aneh, ya. Tapi isu mafia tambang memang meluas dengan segala backing-backing nya,” katanya.

Menurut Mahfud, dulu tahun 2013 waktu Abraham Samad menjadi Ketua KPK, berdasar perhitungan ahli disebutkan di Indonesia marak mafia tambang.

Kata Abraham Samad waktu itu, jika korupsi bidang tambang saja bisa diberantas, maka Indonesia bukan hanya bebas utang, tetapi bahkan setiap kepala orang Indonesia bisa mendapat sekitar Rp 20 juta tiap bulan.

Sebelumnya, Aiptu Ismail Bolong yang baru pensiun dini dari Polri pada Juli 2022 lalu akhirnya minta maaf ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto soal setoran uang Rp6 miliar dari tambang.

“Nama saya Ismail Bolong saya saat ini sudah pensiun dini dari anggota Polri aktif mulai bulan Juli 2022,” kata Ismail Bolong seperti diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08, Minggu (6/11).

“Perkenankan saya mohon maaf kepada Kabareskrim atas berita viral saat ini yang beredar,” katanya.

“Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar,” jelasnya lagi.

“Dan saya pastikan berita itu, saya tidak pernah komunikasi sama Pak Kabareskrim apalagi memberikan uang. Saya tidak kenal,” kata Ismail Bolong dalam video berdurasi 1 menit 45 detik itu.

Namun Ismail Bolong seperti diarahkan perekam dalam berbicara di depan kamera karena ada suara-suara lain saat Ismail berbicara.

Ismail Bolong juga mengaku kaget saat mengetahui video testimoni dirinya yang ketika itu dilakukan dalam tekanan baru viral saat ini. Menurutnya video tersebut dibuat pada Februari 2022 lalu.

“Saya kaget viral sekarang,” jelasnya.

Dia perlu menjelaskan, bahwa pada bulan Februari 2022 itu datang anggota Mabes Polri, dari Paminal Divisi Propam Mabes Polri memeriksa dia di Polresta Samarinda.

Lalu dia diminta untuk memberikan testimoni kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dalam penuh tekanan dari Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan.

“Pada saat itu. Saya komunikasi melalui HP melalui anggota Paminal, dengan mengancam akan bawa kamu ke Jakarta kalau nggak mau melakukan testimoni,” kata Ismail Bolong. (Sumber)