Airlangga Hartarto: Dengan Stabilitas Politik, Kita Bisa Hadapi Berbagai Ancaman

Jelang Pemilu 2024, iklim politik semakin memanas. Perlu pendinginan agar situasi politik tanah air menjadi lebih hangat hingga partai-partai yang bersaing bisa lebih akrab dan padu dalam satu tujuan, yakni demi kesejahteraan rakyat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto dalam acara Catatan Demokrasi dengan tajuk Launching TVOne sebagai TV Pemilu. Pada kesempatan itu Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Maju mengungkapkan, Pemilu bukan semata persoalan menang kalah, tapi bagaimana kestabilan politik bisa terbentuk pada tatanan yang lebih ideal.

“Pertama, tujuan dari Pemilu itu sendiri bukan untuk kemenangan satu dua partai. Pemilu itu dibuat untuk membuat kestabilan politik baru. Oleh karena itu pendekatan Partai Golkar adalah membangun koalisi. Semakin banyak koalisi semakin baik. Karena kita tidak mungkin mengatur negara sendirian,” papar Airlangga Hartarto seperti dikutip redaksi Golkarpedia.com pada 23/11/2022.

Kebersamaan anak bangsa menjelang hingga sampai tahapan Pemilu 2024 ini menjadi sangat penting untuk Airlangga Hartarto. Sebab dengan kebersamaan, kita bisa mewujudkan sebuah konsensus yang tentu cita-citanya adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat.

“Kebersamaan itu penting. Saya ambil contoh pada saat G20 kemarin, Indonesia memimpin G20, kemudian ASEAN, dan terakhir APEC. Yang menjadikan kita menghasilkan sebuah deklarasi yaitu nilai-nilai Indonesia, yaitu nilai-nilai konsensus dan nilai-nilai kebhinekaan,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB Wushu ini.

Karena begitu pentingnya sebuah kebersamaan, Airlangga Hartarto optimis Indonesia dengan peran dan posisinya yang strategis serta modal kuat membangun kebersamaan di kancah global bisa mendamaikan dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Airlangga Hartarto lantas berharap, jangan sampai kebersamaan yang sedang diupayakan di kancah global justru dipecah di negara sendiri karena persoalan Pemilu.

“Kalau kita bisa menyatukan dunia yang sedang perang, sedang pecah, maka kita harus bisa menyatukan negara sendiri. Karena Indonesia sekarang menjadi negara yang sangat diperhitungkan. Dan yang mempersatukan ketiga KTT terbesar ini adalah togetherness atau kebersamaan. Nah kebersamaan ini yang saya harapkan tidak dipecah-pecah di negara kita sendiri,” ungkap Airlangga.

Airlangga Hartarto lantas memperingatkan bahwa tahun depan, Indonesia akan diterpa gelombang pasang ancaman situasi dunia yang semakin tidak menentu. Mulai dari krisis ekonomi hingga Pandemi yang tak kunjung usai. Perlu figur yang tepat untuk menangani persoalan itu.

“Oleh karena itu tujuan kita adalah membangun kestabilan politik. Dari stabil politik kita bisa menangani berbagai ancaman. Kita tahun depan ancamannya krisis ekonomi, Pandemi belum selesai, ketiga kita rentan terhadap bencana. Tidak semua orang bisa menangani secara baik. Jadi ini adalah kesempatan kita untuk melanjutkan kepemimpinan dan program pembangunan bapak presiden,” sebut Airlangga Hartarto.

Kembali pada persoalan Pemilu, Airlangga Hartarto mengungkapkan karena kondisi yang sedemikian sulit pasca Pandemi Covid-19, maka isu yang terbangun secara substantif bukan soal Pemilu itu sendiri. Tetapi bagaimana pemimpin Indonesia ke depan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Indonesia.

“Kita melihat dari survei internal Partai Golkar, isu utama masyarakat bukan Pemilu itu sendiri, tapi bagaimana ekonomi bisa terbangun, bagaimana hidup mereka bisa dapatkan kesejahteraan, bagaimana pembangunan bisa bersifat inklusif,” pungkas calon presiden dari Partai Golkar ini mengakhiri pernyataannya.

Selain Airlangga Hartarto, dalam kesempatan tersebut turut hadir pula sebagai pembicara, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono, Presiden DPP PKS Ahmad Syaikhu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP Partai Nasdem Johnny G. Plate, dan Waketum DPP Partai Gerindra Habiburokhman. {golkarpedia}