Wagub Sitti Rohmi Mundur Dari Ketua Nasdem NTB, Digantikan Willy Aditya

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalilah, mundur sebagai Ketua DPW Partai NasDem NTB. Jabatan tersebut digantikan Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya.

Pengunduran tersebut disampaikan dalam rapat konsolidasi dengan jajaran pengurus DPW dan DPD NasDem se-NTB di Kota Mataram, Jumat (25/11).

Pengurus DPP Partai Nasdem sekaligus Ketua Tim Pemenangan Teritorial Partai NasDem Wilayah Bali, NTB dan NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, mengatakan surat pengunduran diri Rohmi sebagai Ketua DPW Partai NasDem diterima DPP pada Selasa (22/11) lalu.

“Kami sudah menerima surat pengunduran diri pada tanggal 22 kemarin, surat tersebut tertanggal 21 November,” kata Julie dikutip Antara, Jumat (25/11).

Ia melanjutkan, setelah menerima surat pengunduran diri, DPP melakukan rapat terbatas bersama. Hasil rapat tersebut kemudian disampaikan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Posisi Ketua DPW Partai NasDem NTB diputuskan diisi oleh Ketua DPP Partai NasDem sekaligus anggota DPR RI Willy Aditya.

Julie menegaskan, NasDem menunjuk Willy sebagai Ketua DPW NasDem NTB karena dirasa tepat. Pihaknya berpesan kepada seluruh pengurus dan kader untuk mendukung Willy Aditya dalam membesarkan dan memenangkan Partai NasDem di Pemilu 2024.

“Pesan DPP, segera susun pengurus definitif DPW NTB dan dilaporkan ke DPP,” katanya

Sementara itu, Willy meminta seluruh pengurus dan kader Partai NasDem di NTB tetap solid meski posisi Ketua DPW berganti. Ia mengingatkan, perubahan yang terjadi adalah dinamika harus disikapi secara internal.

“Saya definitif diangkat sebagai Ketua NasDem NTB. Jadi, NasDem tidak ada mengenal Pelaksana Tugas (Plt). Saya itu definitif sehingga berhak menyusun kepengurusan sampai kapanpun boleh,” kata Willy yang juga hadir di Mataram.

“Saya minta kerja sama semua pengurus dan kader partai untuk memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden dan Partai NasDem di Pemilu 2024,” katanya.

Willy Tegaskan Romi Mundur Karena Alasan Keluarga
Secara terpisah, Willy menegaskan Rohmi mundur karena alasan keluarga. Menurutnya, tidak ada alasan lain.

“Alasan pengunduran diri karena keluarga dan pilihan itu kita hormati. Karena berbeda pilihan itu wajar. Satu keluarga saja beda pilihan. Contoh Syamsul Lutfi sebagai kakak kandung Ibu Rohmi masih tetap di NasDem.

Sehingga beda pilihan itu wajar dan rasional saja, karena ini demokrasi yang terbuka tentu pilihan hak warga negara dan tidak ada paksaan,” terang Willy.

Willy juga mengatakan tak khawatir pengunduran diri Rohmi dari DPW akan berdampak pada suara NasDem. Ia berpendapat, magnet terkuat saat ini adalah bakal capres NasDem, Anies Baswedan.

“Berpisah itu bukan sesuatu hal yang perlu ditangisi dan marah-marahan. Itulah bedanya pendewasaan politik yang lebih dewasa dengan politik yang ke kanak-kanakan.

Untuk itu, kalau ada gerbong Ibu Rohmi yang keluar, kita hormati karena itu pilihan. Karena partai terbuka saja. Rizki anak soleh pasti ada saja yang datang,” kata Willy.

“Ibu Rohmi tokoh tentu iya. Tapi real magnet itu sekarang adalah Anies Baswedan. Dan pemilih NTB itu sama dengan Aceh. Orang pilih capres dulu baru pilih caleg dan partai. Jadi kalau Anies diusung oleh NasDem, rezeki anak soleh itu ke sini (NasDem),” katanya.(Sumber)