Mundur Satu Per Satu, Ini 5 Tokoh Yang Hengkang Dari PSI: Tsamara Hingga Rian Ernest

Sederet politikus yang turut membangun Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan memulai karier politiknya di partai tersebut mulai mundur satu persatu. Mereka nama-nama yang cukup besar di PSI, atau bisa dibilang ‘bintangnya’.
Hengkangnya kader PSI bertepatan menjelang Pemilu 2024. Ada dua di antaranya yang memilih mundur karena secara terbuka mendukung Anies Baswedan. Mereka adalah Surya Tjandra dan Sunny Tanuwidjaya.
Berikut 5 kader PSI yang mundur:

Tsamara Amany

Kutua DPP PSI, Tsamara Amany. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketua DPP PSI, Tsamara Amany. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kabar Tsamara Amany yang keluar dari PSI sempat mengejutkan berbagai pihak. Tsamara menyatakan resmi pamit dari PSI dan mengakhiri jabatannya sebagai Ketua DPP PSI selama 2017-2022 itu lewat channel Youtube pribadinya pada 18 April 2022.
Tsamara mengungkap, keputusannya keluar dari partai pertamanya di dunia politik tersebut didasarkan oleh pertimbangan pribadi. Ia akan melanjutkan perjalanannya di luar partai politik.
Keinginannya saat ini adalah menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan.
“Saya membutuhkan eksplorasi baru di luar ranah politik. Setidaknya untuk saat ini. Tidak berkaitan dengan keinginan untuk pindah ke partai politik lainnya,” ujar Tsamara.
Ketika Tsamara maju sebagai caleg DPR untuk daerah pemilihan Jakarta II, raihan suaranya fantastis. Padahal ia masuk dapil yang saingannya cukup keras seperti Masinton Pasaribu PDIP hingga Hidayat Nur Wahid PKS.
Dapil tersebut yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan 130 wilayah luar negeri. Dilihat dari laman pemilu2019.kpu.go.id pada Selasa (19/4/2022), Tsamara mendapat 140.557 suara dari total suara PSI, yakni 232.268.
Layak disebut bintang PSI bukan?

Sunny Tanuwidjaja

Sunny Tanuwidjaja Foto: ANTARA/Ida Nurcahyani
Sunny Tanuwidjaja Foto: ANTARA/Ida Nurcahyani
Tak lama berselang dari kemunduran Tsamara, Sunny Tanuwidjaja mengambil langkah serupa. Mundurnya Sunny karena ia memilih mendukung Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie.
“Ya, Bro Sunny gentleman mengakui akan men-support Anies dan untuk itu beliau mengundurkan diri,” kata Grace pada kumparan, Rabu (29/6).
Grace menjelaskan, Sunny mundur karena PSI berkukuh tidak akan pernah mendukung Anies. PSI menilai Anies memiliki rekam jejak terlibat dalam politik identitas yang sangat bertentangan dengan DNA PSI.
Nama Sunny sebelumnya sempat menjadi perhatian publik. Ia menjadi salah satu staf mantan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

Surya Tjandra

Calon Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Surya Tjandra usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Calon Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Surya Tjandra usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Surya Tjandra mengungkap tak lagi bergabung di PSI pada 23 Oktober 2022. Alasan ia mundur tak berbeda dengan Sunny, yakni ingin mendukung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi calon presiden pada Pemilu 2024.
Usai hengkang dari PSI, Surya mengaku mendapat tawaran dari sejumlah partai, namun ia menyebut kemungkinan akan bergabung dengan partai lain yang memiliki visi yang sama untuk mendukung Anies.
Saat menjabat di PSI, Surya diangkat oleh Jokowi sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia dan Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabinet Indonesia Maju yang dilantik pada 25 Oktober 2019 hingga saat ini.

Michael Victor Sianipar

Michael Victor Sianipar. Foto: Instagram/@michaelvsianipar
Michael Victor Sianipar. Foto: Instagram/@michaelvsianipar
Memegang jabatan strategis sebagai Ketua PSI Jakarta, Michael Victor Sianipar tetap memilih hengkang dari partainya setelah 7 tahun mengabdi.
Hal itu ia sampaikan lewat keterangan video yang ia unggah pada 5 Desember 2022.
“Saya keluar dari PSI karena saya melihat perjuangan saya hanya bisa saya lanjutkan di luar dari PSI,” kata Michael.
Mantan ajudan pribadi Ahok itu memilih hengkang dan melanjutnya prinsip politiknya di tempat lain. Kabar sejumlah partai politik telah meliriknya beredar, namun Michael menampik bahwa ia akan segera berlabuh ke partai lain.
Sebagai pengganti Michael, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie kemudian menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPW PSI DKI Jakarta.

Rian Ernest

Ketua DPP PSI, Rian Ernest. Foto: Faisal Rahman/kumparan
Ketua DPP PSI, Rian Ernest. Foto: Faisal Rahman/kumparan
Kader PSI yang keluar di penghujung tahun ini bertambah. Teranyar, kabar itu datang dari politikus muda Rian Ernest. Rian mengatakan, keputusan hengkang dari PSI diambil demi langkah politiknya di masa depan.
Hal itu disampaikan Rian melalui video yang diunggah di medsosnya, @rianernest, Kamis (15/12).
“Melalui video ini saya menyatakan pengunduran diri saya dari Partai Solidaritas Indonesia. Meski berat, saya meyakini ini adalah keputusan yang benar demi langkah politik saya ke depannya,” kata Rian.
Rian mengatakan, ia akan tetap menyuarakan kebijakan baik dan mencerdaskan masyarakat. Rian pun meminta masyarakat terus menyampaikan koreksi kepada dirinya.
“Semoga para saudara dan sahabat sekalian terus mendukung, mengawasi, dan memberi masukan kepada saya Rian Ernest ke mana pun langkah politik saya selanjutnya. Khususnya kepada para sahabat di Pemilihan DPR Jakarta Timur 2019 lalu,” ungkap dia.
“Negara besar berpotensi luar biasa seperti Indonesia perlu cara-cara berpolitik yang lebih baik. Karena itu saya Rian Ernest akan tetap di jalur politik dan saya akan terus membutuhkan bantuan anda untuk menjadi politisi yang lebih baik, yang lebih bermanfaat bagi rakyat. Akhir kata, Bro dan Sis sekalian, dengan ini Rian Ernest pamit,” tandasnya.
Rian termasuk kader PSI yang vokal. Bermodal pengetahuan hukum yang mumpuni, ia sering mondar mandir tampil menjelaskan isu isu tertentu.(Sumber)