News  

ARB: Penembakan di Christchurch Teror Rasis dan Islamphobia

ARB: Penembakan di Christchurch Teror Rasis dan Islamphobia Radar Aktual

Dewan Pembina Partai Golkar turut angkat bicara terkait peristiwa penembakan umat Islam di Masjid An Noor, Christchurch, Selandia Baru. Dalam kejadian brutal tersebut, puluhan orang meninggal dunia.

“Mengutuk keras penembakan biadab di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood, di Kota Christchurch, Selandia Baru yang menyebabkan terbunuhnya 59 orang saudara-saudara kita selepas melakukan ibadah salat Jumat pada tanggal 15 Maret 2019 yang lalu,” kata Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB), lewat siaran persnya, Minggu (17/3/2019).

ARB menyampaikan Golkar juga menyatakan duka cita yang mendalam atas terbunuhnya para korban. Dan berdoa mudah-mudahan Allah SWT membukakan pintu surga jannah bagi para syuhada tersebut. “Dan kepada para keluarga yang ditinggalkan agar ikhlas dan tawakal menerima musibah ini,” kata dia.

ARB menyatakan pembunuhan biadab ini adalah tindakan teror terhadap umat Islam, sikap Islamphobia, serta tindakan rasis yang dilakukan sekelompok teroris yang tidak mempunyai perikemanusiaan, berlawanan dengan hak asasi manusia dan tidak sesuai dengan ajaran agama manapun.

“Mendesak pemerintah Republik Indonesia agar memberikan dukungan kepada pemerintah Selandia Baru untuk mengusut tuntas teror, pembunuhan dan tindakan rasis ini, serta agar para pelaku dihukum seberat-beratnya,” katanya.

ARB juga meminta perhatian pemerintah terus berperan aktif membangun kerja sama internasional termasuk penanggulangan teror dan rasialis sebagai bagian dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sebelumnya, peristiwa tidak berperikemanusiaan terjadi di Selandia Baru. Umat Islam, yang melaksanakan Salat Jumat di masjid ditembaki secara brutal oleh seseorang yang belakangan diketahui bernama Brenton Tarrant, warga Australia.

Seketika, para jemaah itu pun berjatuhan. Tidak hanya itu saja, pelaku juga terlihat berputar-putar di area dalam masjid, lalu keluar, dan menembaki orang yang lari dari dalam masjid. Kemudian, dia kembali ke dalam masjid, dan menembaki mereka yang sudah meninggal dunia berkali-kali.