News  

Bilal Erdogan Jadi Pembicara Pada Stadium General Di Kampus UMJ Jakarta

Putra Kandung Presiden Turki, H.E. Necmeddin Bilal Erdogan kunjungi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dalam rangka memenuhi undangan Indonesia National Youth Council dan OIC Youth Indonesia untuk memberikan kuliah umum pada acara Indo-Pasific Region Meeting 21-22 Desember 2022, di Auditorium Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ dengan tema Charting the Future: Role of Collaboration in Navigating Uncertain Times for Indonesian Youth.

“Setelah pertemuan di Turki, Azerbaijan, Russia dan Malaysia dua minggu yang lalu, Kami Mengambil Inisiatif untuk mengundang Bilal Erdogan ke Indonesia. Selain ke UMJ, Beliau juga mengunjungi Islamic Center di Jakarta Utara,” ungkap Ketua NYC Indonesia, Tantan Taufiq Lubis

Bilal Erdogan menyampaikan bagaimana pemuda memiliki peran penting dalam pembangunan melalui berbagai aspek mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, agama hingga kesehatan. “Oleh karenanya pemuda, khususnya pemuda muslim yang berada di wilayah indo-pacific perlu memperhatikan tantangan dan peluang yang ada, melihat berbagai krisis dan konflik yang terjadi di dunia.” tutut Bilal.

Bilal Erdogan juga menjelaskan bagaimana pemerintah Turki sangat peduli terhadap pendidikan. Pemerintah Turki telah melakukan banyak inisiatif dalam memajukan Sains, Riset, dan Teknologi. Karena itu begitu penting bagi negara untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien bagi kaum muda dan biaya kuliah yang murah terjangkau.

“Untuk biaya 1 tahun fakultas kedokteran saja hanya butuh 1.000 USD, tentunya untuk mahasiswa Indonesia, Pemerintah Turki sudah memberikan beasiswa ribuan mahasiswa yang berada di puluhan universitas di berbagai kota di wilayah Turki.

Kegiatan ini dimoderatori Presiden OIC Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita dengan Master of Ceremony Pengurus PP IPPNU Sururoh Tullah Adedoin Uthman.

Dalam Kesempatan ini hadir pula Presiden Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) H.E. Taha Ayhan, Direktur Laboratory Indonesian Global Studies (LIGS) UMJ Debbie Affianty, Ketua Indonesia National Youth Council (Indonesia NYC) yang juga Founder OIC Youth Tantan Taufik Lubis dan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Laode Umar Bonte.

Kuliah umum dalam kegiatan Indo-Pasific Region Meeting yang diinisiasi Indonesia NYC, ICYF, OIC Youth Indonesia, KNPI dan LIGS UMJ dengan menggandeng Asian African Youth Government, Asian Muslim Youth Network dan World NYC Federation ini dihadiri duta besar negara-negara Anggota OKI Seperti Dubes Azerbaijan Jalal Mirjayev, Pakistan dan Perwakilan Kedutaan Lainnya, Akademis, Jurnalis Serta kurang lebih 278 pemuda yang merupakan mahasiswa dari berbagai kampus dan pemimpin berbagai organisasi kepemudaan serta kemahasiswaan antusias mengikuti kuliah umum dan diskusi yang berlangsung selama tiga jam lebih ini.

Ketua Indonesia National Youth Council (NYC) Tantan Taufik Lubis mengatakan bahwa kolaborasi dan kerjasama negara negara anggota OKI diharapkan akan mendorong pemuda di Indonesia untuk tampil lebih eksis dan established dalam rangka memperkuat jaringan dan kualitas peran, serta kepemimpinan pemuda indonesia di tingkat global.

“Kegiatan ini bukanlah hanya sekedar program atau silaturahim belaka, namun juga mengenai pemberdayaan dan pembangunan pemuda dalam tataran yang lebih kongkrit. Kolaborasi bukanlah Zero Sum Game, karena kita juga harus mempertimbangkan kebahagiaan orang lain. Pemuda harus siap untuk masa depan dengan memaksimalkan potensi apa pun yang ada. Saling membantu sebagai satu ummah.

Ketua Umum DPP KNPI/Indonesia National Youth Committee, Laode Umar Bonte menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi dan sumber daya alam yang sangat kaya. Pemuda harus menjadi pelaku usaha dalam optimalisasi sumber daya alam indonesia yang melimpah, jangan sekedar menjadi penonton dan penikmat.

“Ini penting agar Indonesia bisa tampil di muka dunia dalam berbagai sektor, para pemudanya mesti memiliki wawasan yang luas, punya spirit entrepreneurship dan kualitas leadership yang memadai dengan tetap tidak lupa untuk menampilkan ciri khas lndonesia di mana pun mereka berada.” tutur Laode Umar Bonte.

Presiden ICYF Ayhan mengatakan bahwa ICYF sebagai organ OKI yang mengurusi urusan pemuda dan sangat mementingkan menciptakan platform yang membangun jembatan antara komunitas internasional. Menyatakan bahwa platform semacam itu memperluas wawasan kaum muda, meningkatkan kepercayaan diri mereka, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan organisasi pemikiran mereka.

“Program yang kami selenggarakan di ICYF ini seperti OIC Youth Capital dan Model of Organization of Islamic Cooperation/Model OIC atau yang biasa disebut Simulasi Sidang PBB ini mendidik generasi muda tentang tren terkini, hubungan internasional, penyelesaian konflik, mediasi, komunikasi, pembangunan perdamaian dan diplomasi multilateral. Mereka juga memiliki pandangan dunia yang sehat, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, bertujuan untuk melatih para diplomat muda yang sukses yang dapat mempertahankan kerja sama yang efektif.” tutur Ayhan.

Direktur LIGS UMJ Debbie Affianty, S.IP., M.Si., mengatakan kolaborasi yang dilakukan disambut baik oleh Program Studi dan mempercayai LIGS sebagai lembaga kajian dan laboratorium Ilmu Politik untuk berperan.

“Selain kolaborasi dengan NYC, ICYF dan OIC Youth serta KNPI, kita juga akan banyak berkolaborasi dengan institusi kepemudaan baik di lingkungan Muhammadiyah, nasional, maupun internasional. Alhamdulillah hari ini kami telah melakukan MoU Kerjasama Pendidikan dengan Universitas di Turkiye yang disaksikan langsung oleh Bilal Erdogan dan Taha Ayhan,” pungkas Debbie.