Cristiano Ronaldo resmi hijrah ke Timur Tengah. Ronaldo kini memperkuat klub asal Arab Saudi, Al Nassr.
Klub yang bermarkas di Kota Riyadh itu mengumumkan kepindahan Ronaldo pada Sabtu (31/12). Melalui Instagram resminya, Al Nassr dengan bangga memperkenalkan megabintang asal Portugal tersebut.
Ronaldo mengaku memiliki alasan tersendiri perihal kepindahannya ke Liga Arab Saudi. Adalah visi Al Nassr yang sukses memikat hati pemain berusia 37 tahun tersebut.
“Saya senang bisa bergabung bersama klub ini [Al Nassr]. Saya bisa mencari pengalaman baru di kompetisi dan negara yang berbeda,” ujar Ronaldo dikutip dari situs resmi klub.
“Saya juga menyukai visi yang dimiliki Al Nassr, sangat menginspirasi. Jadi, saat ini saya amat bersemangat dan sudah tidak sabar untuk bergabung bersama tim.”
“Saya akan bekerja keras dan membantu tim mencapai lebih banyak kesuksesan,” tegas Ronaldo.
Di lain sisi, manajemen Al Nassr sangat bersyukur usai Cristiano Ronaldo menerima pinangan pihak klub. Al Nassr meyakini bahwa kehadiran Ronaldo di Liga Arab Saudi dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda.
“Ini adalah rekrutan yang bersejarah. Perekrutan ini tidak hanya menginspirasi klub kami untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar di liga kami ke depan, melainkan turut berdampak kepada negara kami,” tulis pernyataan Al Nassr.
“Selain itu, kehadirannya dipercaya dapat menginspirasi generasi kami ke depan, anak laki-laki maupun perempuan bisa menjadi versi terbaik diri mereka sendiri di masa depan. Selamat datang Cristiano Ronaldo di rumah barumu,” tutup pernyataan tersebut.
Al Nassr menjadi klub kelima yang dibela Cristiano Ronaldo sepanjang karier profesionalnya. Sebelumnya, Ronaldo hampir menghabiskan dua dekade untuk berkarier di Eropa.
Manchester United (MU) menjadi klub terakhir yang menggunakan jasa Ronaldo. ‘Setan Merah’ memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Ronaldo pada November lalu.
Manajemen MU memutus kontrak Ronaldo usai sang pemain melontarkan pernyataan yang merugikan pihak klub. Ronaldo kedapatan menjelekkan nama The Red Devils saat diwawancarai jurnalis Inggris, Piers Morgan.(Sumber)
