News  

Disingkirkan PDIP, Jokowi Tak Sekedar Bebek Lumpuh, Tapi Sudah Jadi Sitting Duck

Filsuf dari Universitas Indonesia yang juga pengamat politik Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi sudah tidak lagi menjadi bebek lumpuh.

Rocky menjelaskan bahwa istilah bebek lumpuh sendiri merujuk kepada seseorang yang memang sudah akan diganti jabatannya dan tinggal menunggu untuk diganti.

Jokowi, kata Rocky saat “ditelanjangi” Megawati dalam peringatan HUT ke-50 PDIP, sudah menjadi sitting duck.

“Kalau kasus Jokowi di depan ibu Mega, dia bukan lame duck (bebek lumpuh), dia itu sitting duck,” ucap Rocky Gerung dalam perbincangan dengan wartawan senior FNN Hersubeno Arief di kanal YouTube Rocky Gerung Official Ahad (15/01/2023).

Rocky menjelaskan arti sitting duck, yakni bebek yang ada di sasaran tembak dan sudah dikunci. Ia menilai Jokowi sudah berada di fase sitting duck meskipun jabatannya berakhir pada tahun 2024.

“Jokowi sebetulnya sitting duck, walaupun dia masih 1,5 tahun lagi tapi dia sudah sitting duck,” papar Rocky Gerung.

Kondisi ini, lanjut Rocky menunjukkan bahwa Jokowi sudah tidak ada yang melindunginya.

Menurut Rocky satu-satunya protector Jokowi adalah PDI Perjuangan, namun kini partai berlambang kepala banteng itu disebut tak lagi melindungi sang presiden.

“Sekarang PDIP justru kayak, ‘ini Jokowi udah ada di depan gua nih silahkan siapa yang mau tembak duluan’, itu namanya sitting duck,” jelas Rocky.

Rocky menggambarkan posisi Jokowi yang tidak lagi dilindungi oleh PDIP.

“Biasanya kalau orang berburu, itu belibis misalnya terhalang pohon-pohon. Nah ini bebeknya langsung kelihatan tuh,” sambung Rocky memberi perumpamaan.

Dengan kondisi seperti itu, Rocky menganggap Jokowi sesungguhnya sudah berada di fase sitting duck.

Rocky menggambarkan Jokowi seperti bebek yang sudah bertengger, tidak bisa ke mana-mana lagi, dan tinggal menunggu untuk menjadi sasaran tembak.

Lebih jauh Rocky menyebut istilah bebek lumpuh sudah tak cocok, sebab Jokowi dinilainya memang sudah lumpuh dan berupaya untuk mencari perlindungan.

“Perlindungan pertama dari PDIP, PDIP sebetulnya nggak ingin melindungi. Kalau melindungi kan enggak akan digituin oleh ibu Mega,” jelasnya.

Apabila PDIP masih menjadi pelindung Jokowi, lanjut Rocky maka Presiden RI ke-7 itu tidak akan jadi sasaran ‘bully’ Megawati.

“Jadi kalau protector dari Jokowi adalah Ibu Mega, nggak mungkin Ibu Mega bully walaupun secara halus. Tapi orang ngerasa bully-nya terlalu kasar kan. Jadi dia bukan lame duck, tapi udah sitting duck,” pungkasnya. (Sumber).