Sari Yuliati: Pulau Lombok Adalah Rumah Utama Buat Saya

Siapa yang tidak mengenal keindahan Provinsi NTB? Ada berbagai destinasi wisata yang menarik di pulau ini, seperti Gili Trawangan, Pesisir Senggigi, dan destinasi lainnya. Keindahannya bahkan tak kalah dari Bali. Karena keindahannya pula, Pemerintah RI kemudian memutuskan pembangunan sirkuit internasional di Mandalika.

Bagi banyak orang yang pernah berkunjung ke tempat indah di NTB, tentu tak akan mudah melupakan kenangan manisnya atas pemandangan menakjubkan yang tersaji. Tak terkecuali bagi Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Dapil NTB, Sari Yuliati. Ia yang lahir dan besar di Jakarta mengakui bahwa sekarang NTB, khususnya Lombok adalah rumah tempatnya pulang.

“Provinsi NTB bagi saya, khususnya Pulau Lombok hari ini adalah rumah utama saya. Jadi setiap saya pergi ke Lombok saat masa reses, saya selalu katakan, mau pulang ke Lombok. Dan ketika saya kembali ke Jakarta setiap masa sidang, saya biasanya mengatakan, saya mau pergi kerja dulu untuk mengikuti masa sidang di Jakarta. Jadi Pulau Lombok adalah rumah utama buat saya,” begitu jawab Sari Yuliati saat menjadi narasumber konten youtube Golkarpedia ‘Batagor’ Selasa (24/01/2022).

Perempuan yang kini duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI tersebut terpilih dari dari Dapil NTB pada Pemilu 2019 lalu. Hingga kini, ia masih tegak lurus membela kepentingan masyarakat NTB di hadapan pemerintah pusat, baik itu berupa aspirasi pembangunan ataupun hal lainnya. Dalam soal aspirasi, Sari Yuliati memaparkan apa saja yang sudah ia berikan untuk masyarakat NTB selama masa jabatannya sebagai anggota DPR RI.

“Konteksnya ada 2 ya, pertama saya sebagai anggota Komisi III DPR RI. Kita tahu Pulau Lombok adalah pulau sejuta masjid, banyak miliki pesantren dan masjid. Pada Raker dengan Kapolri, saya mengusulkan untuk menambah kuota bagi lulusan santri untuk menjadi anggota Polri,” ucap Bendahara Umum PPK Kosgoro 1957 ini.

Alasannya mengusulkan aspirasi penambahan kuota masuk Polri bagi lulusan pesantren sederhana. Berangkat dari melihat kondisi demografis NTB yang didominasi oleh pemeluk agama Islam serta banyaknya pondok pesantren, Sari Yuliati berpikir perlu kiranya jaminan masa depan kehidupan bagi mereka.

“Saya hanya berpikir, bahwa 90% rakyat di Indonesia adalah Islam, dan di Lombok banyak pesantren. Maka alangkah baiknya apabila Polri membuat kebijakan menambah kuota bagi lulusan santri masuk institusi tersebut,” jelas ibu dua anak lulusan Universitas Trisakti ini.

“Aspirasi lainnya, saya juga meminta Polri mendukung pembangunan infrastruktur bagi Polda NTB. Karena Mandalika yang ada di Pulau Lombok merupakan salah satu destinasi super prioritas yang ditetapkan Presiden Jokowi. Untuk mendukung event nasional dan internasional di sana, maka saya meminta dukungan Kapolri untuk meningkatkan infrastruktur Polda NTB,” sambungnya lagi.

Sedangkan di luar konteks tugasnya sebagai anggota Komisi III DPR RI yang mengurusi persoalan Hukum, Keamanan dan HAM, Sari Yuliati mengaku terbuka terhadap aspirasi apapun. Tidak hanya aspirasi terhadap mitra kerja di Komisi III DPR, Sari Yuliati menjelaskan bahwa ia pernah memberikan bantuan dari alat pertanian, beasiswa pendidikan sampai vaksin covid-19.

“Kalau di luar konteks Komisi III, saya mendukung dan mengusahakan banyak PIP dan KIP. Itu jumlahnya ribuan saya mengusulkan. Untuk infrastruktur yang mendukung pertanian dan jalan-jalan di kabupaten, saya mengusulkan pemerintah daerah dapat anggaran dari pusat. Saat Covid-19 saya juga mengusulkan banyak suplai vaksin ke Provinsi NTB. Kemudian mendatangkan CSR bagi pembangunan rumah ibadah di Lombok,” pungkas Sari Yuliati. {golkarpedia}