News  

China Bakal Garap Jembatan 700 Meter Di Atas Kapuas Senilai Rp.1 Triliun

Kontraktor asal China bakal membangun jembatan sepanjang 700 meter di Pontianak. Pembangunan jembatan ini diinisiasi oleh perusahaan lokal PT Kapuas Berkah Illahi yang bekerja sama dengan kontraktor China State Construction Overseas Development Shanghai.

Direktur Utama Kapuas Berkah Illahi Karsono menyebutkan proyek ini bakal digarap dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha alias KPBU. Pembangunannya diklaim tanpa menggunakan APBN dan APBD.

Pihaknya sendiri menyiapkan dana investasi hingga Rp 1 triliun lebih untuk membangun jembatan yang akan diberi nama Jembatan Garuda ini. Jembatan itu menghubungkan jalan Bardan dan Siantan.

“Saya dan sponsor kita akan kerja sama dengan pihak perbankan. Investasi kurang lebih Rp 1 triliun lebih. Termasuk beberapa item untuk penataan di sekitar Sungai Kapuas. Ini murni dana badan usaha, tak ada APBN dan APBD,” ungkap Karsono ditemui detikcom di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2023).

“China Construction itu akan menjadi kontraktor utama kami,” tambahnya.

Menurut penjelasan Karsono, jembatan ini dibangun dengan total bentangan 700 meter termasuk penataan jalan di sisi darat, bentang utamanya sendiri sepanjang 365 meter. Lebar jembatan akan dibuat sepanjang 30 meter.

“Jembatan ini akan dibuat dengan teknologi cable state dengan pilar utama asimetris,” ungkap Karsono.

Selain itu, jembatan ini juga diklaim akan memiliki kelebihan berupa fitur pembangkit listrik tenaga air. Pihaknya akan memanfaatkan arus Sungai Kapuas di bawah jembatan untuk membangkitkan listrik yang dibutuhkan untuk jembatan. Menurutnya, hal ini pertama kalinya dilakukan di Indonesia.

“Kelebihannya adalah menggunakan teknologi hydropower. Menggunakan teknologi pembangkit listrik air pasang, ini nanti jadi jembatan pertama dengan power mandiri di Indonesia, tak gunakan listrik PLN tapi arus sungai. Misal buat lampu dan lain sebagainya,” papar Karsono.

Rencananya, jembatan ini ditargetkan akan melakukan ground breaking di bulan Maret 2023 mendatang. Pihaknya sampai saat ini masih menunggu rekomendasi Kementerian PUPR untuk melakukan pembangunan.

Apabila semua sesuai rencana, bila bulan Maret ground breaking bisa dilakukan, pihaknya akan melakukan pembangunan jembatan selama 14 bulan.

“Kalau Maret sudah bisa ground breaking mungkin pertengahan 2024, bulan Juni, bisa selesai pembangunannya,” pungkas Karsono.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan jembatan ini sangat dibutuhkan untuk menunjang aksesibilitas pusat kota Pontianak menuju kawasan utara. Selama ini mobilitas masih mengandalkan kapal ferry yang memakan waktu lama.

“Jadi ini perlu ada aksesibilitas penghubung wilayah. Pontianak ini kan dibelah Sungai Kapuas, jadi mobilitas percepatan akses dari pusat kota ke utara perlu jembatan. Selama ini terhubung dengan ferry saja dan itu lama sekali,” ungkap Edi.

“Kita berencana sesuai tata ruang wilayah kota adalah jembatan. Kita perlu ada investasi. Makanya ini ada yang berminat ini akan disebut Jembatan Garuda,” ujarnya.(Sumber)