News  

Nekat! Klitih di Titik Nol KM Yogyakarta, 2 Remaja Bacok Pemotor Pakai Celurit

Aksi kejahatan jalanan atau klitih terus berulang di wilayah DIY. Bahkan kini aksi tersebut cukup nekat karena dilakukan di titik Nol Kilometer Yogyakarta. Salah satu simbol pariwisata yang ada di wilayah ini.

Aksi pembacokan tersebut berkembang luas di media sosial. Bahkan video aksi tersebut berkembang media sosial melalui beberapa group. Tentu video tersebut mengundang komentar warganet.

Aksi pembacokan menggunakan celurit nampak jelas terekam sebuah kamera handphone milik netizen. Aksi tersebut diunggah akun Twitter @Mas Kikiz atau @RezkyRamadhanz dan beredar luas melalui berbagai group.

“Iki Jogja, Kolombia po Guatemala??” tulisnya.
Dalam video berdurasi 28 detik ini yang beredar luas di media sosial aksi tersebut terjadi di titik Nol Kilometer tepatnya di depan museum Serangan Oemoem 1 Maret. Dan dilakukan oleh dua orang pengendara berboncengan.

Dalam video tersebut nampak dua orang remaja menggunakan motor matik warna merah berboncengan di mana pembonceng menggunakan celana pendek mengayunkan celuritnya 2 kali mengenai kepala pengendara lain.

Pembonceng sepeda motor yang kena bacokan tersebut langsung lari meninggalkan sepeda motornya dan teman yang memboncengkannya. Melihat pengguna sepeda motor korban di depannya jatuh, dua pengendara sepeda motor matik merah tersebut putar balik dan kembali mengayunkan celuritnya.

Di belakangnya nampak terlihat pengendara ojek online hanya melihat dan melintasinya dengan menghindar. Postingan tersebut hingga pukul 06.00 WIB sudah ditayangkan 180 ribu kali Berbagai komentar mewarnai postingan tersebut, ada 1754 komentar.

@onlyuant menulis “berhati nyempluk”
@ovali1956 berkomentar “100 meter dr rmh gubernur, 10 meter dr istana presiden, 500 meter dr polresta, cctv dmn2. KI sampe gak ketangkep jg, mending ganti semua anggota polresta Yk deh,”
@lambejowo menulis “Se istimewa kui po ngasi aparat wae ra ngurusi yen durung enek sing mati,”

Kasie Humas Polresta Yogyakarta, AKP timbul Sasana Raharja membenarkan adanya video tersebut. Pihak kepolisian masih mendalami dan melakukan penyelidikan video tersebut.
“Masih dilidik,”tutur dia.(Sumber)