Jamie Carragher Soroti Lini Pertahanan Liverpool Saat Dibantai Real Madrid 2-5

Soccer Football - Champions League - Round of 16 First Leg - Liverpool v Real Madrid - Anfield, Liverpool, Britain - February 21, 2023 Liverpool's Alisson looks dejected after Real Madrid's Karim Benzema scores their fifth goal REUTERS/Phil Noble

LEGENDA Liverpool soroti penampilan lini pertahanan The Reds usai dibantai Real Madrid 2-5. Menurut Jamie Carragher, penampilan buruk itu tak hanya terlihat dalam kekalahan dari Real Madrid, melainkan di sepanjang musim.

Pada Rabu (22/2/2023) dini hari WIB, The Reds – julukan Liverpool – nampak akan melalui malam yang indah setelah Darwin Nunez dan Mohamed Salah membawa mereka unggul di 15 menit pertama. Namun demikian, situasi berbalik di Anfield karena Real Madrid berbalik unggul menjadi 5-2.

 

Dwigol dari masing-masing Karim Benzema dan Vinicius Junior serta sebuah gol dari Eder Militao membuat Real Madrid memenangkan leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2022-2023. Ini juga menjadi pertama kalinya Liverpool kebobolan lima kali di kompetisi Eropa.

Carragher mencak-mencak kepada para juniornya setelah pertandingan ini. Pria berusia 45 tahun itu menyoroti penampilan lini pertahanan yang sangat buruk.

“Amburadul dari Liverpool. Memalukan. Kami telah membuat alasan untuk mereka sepanjang musim, alasan mengapa mereka tidak tampil sebaik musim sebelumnya, tapi itu memalukan di babak kedua,” kata Carragher mengawali, dikutip dari Daily Mail, Rabu (22/2/2023).

“Dan apa yang saya bicarakan dalam hal memalukan, saya berbicara tentang permainan bertahan yang buruk di sepanjang musim,” sambungnya.

Carragher menggarisbawahi bahwa Liverpool hanya bergantung kepada para penyerangnya. Penampilan lini pertahanan begitu memalukan dan sayangnya, hal ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun dari tim asuhan Jurgen Klopp tersebut.

Jamie Carragher

“Jadi pertahanan Liverpool sekarang ini, yang telah diberi tahu selama bertahun-tahun bahwa mereka memiliki beberapa pemain terbaik di dunia, tidak dapat mengatasinya karena selama bertahun-tahun mereka memiliki enam pemain depan di depan mereka yang mungkin telah bekerja lebih keras dan lebih pintar dari tim mana pun di dunia sepak bola,” jelas Carragher.

“Dan sekarang itu hilang, itu benar-benar berantakan,” tutupnya.(Sumber)