Oesman Sapta Blak-blakan Tuding Wiranto Penyebab Rusaknya Partai Hanura

Oesman Sapta Odang alias OSO dengan blak-blakan sebut Wiranto sebagai penyebab rusaknya Partai Hanura saat ini.

“Wiranto yang merusak itu (Hanura) sendiri,” ucap OSO dalam podcast Akbar Faizal Uncensored dikutip HarianHaluan.com pada Selasa, 21 Februari 2023.

OSO yang sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hanura, sejak tahun 2019 telah menyebut-nyebut Wiranto sebagai penyebab gagalnya Hanura melenggang ke Senayan.

Padahal, di edisi dua pemilu sebelumnya Partai Hati Nurani Rakyat tersebut, berhasil menempatkan kader macam Akbar Faizal di gedung kura-kura.

Wiranto sendiri kala itu, merespons tuduhan OSO dengan tenang. Dia mengatakan bahwa menang-kalahnya Hanura adalah persoalan yang biasa.

Namun anehnya, daripada tetap berdampingan dengan Hanura bersama OSO di masa-masa tahun politik ini, Wiranto malah dikabarkan merapat ke PAN, bekas ‘rumah’nya Amien Rais.

Oleh karena itu, perkataan Wiranto terdahulu menjadi sebuah kontradiktif dari praktik politik yang saat ini dilakoninya. Meskipun, menjadi seorang kutu loncat di perpolitikan Indonesia bukanlah sebuah ‘dosa’.

Terasa sangat janggal. Ada apa sebenarnya?

“Saya diminta, bukan saya mau, saya diminta (Wiranto) untuk menjadikan itu (Hanura) besar,” ucap OSO menjelaskan awal mula perjalanannya bisa menjadi Ketua Umum Hanura.

“Dia turut minta kepada saya, karena dia waktu itu nggak boleh merangkap (jabatan), kalau mau jadi menteri Menkopolhukam. Jadi itu (jabatan ketum partai) harus lepas,” kata OSO pada Akbar Faizal yang ingin tahu asal muasal konflik Hanura.

Konflik batin tentang rangkap jabatan yang melanda Wiranto, rupanya diceritakan pada pengusaha dan politikus yang pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI periode 1999-2004.

OSO yang menjadi teman cerita mantan Menhan era Soeharto itu, menyambut baik keinginan untuk meneruskan tujuan yang dimiliki Wiranto di Hanura sebagai ketua umum. Pria berdarah Minang itu juga mengatakan akan siap mendukung apapun yang dibutuhkan oleh Wiranto.

“Tapi, setelah tiba-tiba Golkar (Airlangga Hartarto) menjadi menteri, tapi tidak melepaskan jabatannya sebagai Ketua Golkar, dia (Wiranto) menarik lagi ini, minta kembali. Dengan dalih, ‘bahwa saya membikin pakta integritas’,” ucap OSO mengungkapkan hal yang terjadi sekira tahun 2016.

Entah apa yang sebenarnya terjadi antara Wiranto dan Hanura, partai yang dia dirikan.

Namun, bila benar hal yang diungkapkan oleh OSO, maka bisa jadi langkah Wiranto merapat pada PAN adalah sebuah ‘balasan’ atas kekecewaan dirinya yang tidak bisa lagi mengendalikan Hanura seperti awal dia mendirikan partai tersebut pada tahun 2006. (Sumber)