Pahit Manis Hendra/ Ahsan di Turnamen All England

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mencatatkan prestasi apik di All England 2014 dan 2019. Tapi, mereka juga menyimpan pengalaman pahit di ajang bulutangkis tertua sejagat itu.

Hendra/Ahsan menandai All England dengan dua kali juara, di tahun 2014 dan 2019. Saat menjadi jawara di 2014, Hendra/Ahsan memenangi final ideal. Tampil sebagai unggulan pertama, mereka mengalahkan unggulan kedua dari Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa.

Di tahun ini, mereka kembali menjadi kampiun All England. tampil sebagai unggulan keenam, pasangan yang dijuluki The Daddies oleh fans bulutangkis itu menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final sekaligus menjadi juara.

Tapi, rupanya, All England tak selalu menyenangkan untuk Hendra/Ahsan. Mereka juga pernah mencicipi pengalaman menyesakkan di ajang itu.

“Momen menyenangkan itu saat juara. Momen tak enak saat gagal menjadi juara,” kata Ahsan dikutip dari detikSport.

“All England 2013 itu sungguh tak bisa dilupakan, karena jadi pengalaman paling muram,” kata Ahsan yang dibenarkan Hendra.

Di All England 2013, yang dihelat 5-10 Maret itu, Hendra/Ahsan tampil sebagai unggulan kedelapan. Mereka membawa bekal sebagai juara Malaysia Terbuka yang digulirkan di bulan Januari.

“Di sana, kami harusnya bisa ke final. Tapi, kami kalah dari China di babak semifinal, meskipun sempat unggul jauh,” Hendra mengenang. [detik]