Ace Hasan: Berwatak Teknokrat, Kader Partai Golkar Dilahirkan Untuk Membangun

Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengingatkan para pengurus dan fungsionarisnya untuk tidak melakukan kanibalisme politik sesama kader menjelang Pemilu 2024. Tetapi lebih mengedepankan pembanguan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kekompakan antar kader.

“Peran partai politik (parpol) pasca reformasi itu sangat strategis. Presiden, gubernur, bupati, walikota dicalonkan melalui parpol. Betapa pentingnya posisi parpol itu sehingga kita berkewajiban membangun kualitas SDM-nya agar perannya bisa lebih optimal,” kata Tubagus Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace saat membuka Pendidikan Politik (Dikpol) Fungsionaris DPD Partai Golkar Kota Tasikmalaya di Cordella Hotel, JI. Yudanegara, Kota Tasikmalaya, Minggu (26/2/2023).

Dijelaskan Kang Ace, strategisnya peran parpol ini bisa dilihat juga dalam proses pengisian jabatan-jabatan penting pada lembaga-lembaga demokrasi, lembaga-lembaga negara, pemerintahan dan lain-lain.

“Semua proses itu harus melalui jalur politik. Pemilihan anggota KPK, hakim konstitusi dan lain-lain tak bisa dilepaskan dari kehadiran parpol yang memiliki wakilnya di DPR,” jelas Kang Ace didampingi Ketua Harian DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Daniel Muttaqien, anggota DPRD Jabar Yod Mintaraga serta pengurus lainnya.

Kata Kang Ace, begitu sangat penting dan strategisnya parpol dalam kehidupan demokrasi dan pemerintahan maka Partai Golkar sengaja melakukan Dikpol bagi para fungsionaris. “Ini semua dalam rangka menciptakan kader partai yang berkualitas dengan dukungan SDM yang baik,” sambungnya.

Sehingga, kata Kang Ace, persaingan yang dibangun bukan antar sesama caleg. Untuk itu tak perlu ada kanibalisme antar caleg. Tugas fungsionaris adalah membesarkan partai. Menurutnya, kader Partai Golkar yang duduk baik di legislatif dan eksekutif atau di tempat lainnya harus mampu mengambil kebijakan cepat dan strategis saat berhadapan dengan apa yang menjadi aspirasi dan keinginan rakyat.

“Kader Golkar itu berwatak teknokrat. Kemampuan teknokratik membangun bangsa ini harus terus dipelihara. Sebab Golkar memang dilahirkan untuk membangun, wataknya developmentalisme,” papar Kang Ace seraya menyitir bait mars Partai Golkar.

“Maju Golongan Karya, Maju Bangsa Indonesia, Hidup Golongan Karya kita, Hidup Bangsa Indonesia,” kata Kang Ace mengundang seluruh hadirin mengikuti lirik lagu tersebut secara spontan.

Disebutkan Wakil Ketua Komisi VIII DPRRI ini, Dikpol yang dilakukan Partai Golkar mulai tingkat DPD Provinsi hingga DPD-DPD Kabupaten/Kota di Jawa Barat diharapkan akan memperkuat peran dan posisi partai Golkar saat bekerja untuk masyarakat di lapangan.

“Model pendidikan di partai kita sebenarnya ketinggalan bila dibandingkan dengan model pendidikan di ASN atau di TNI Polri. Namun demikian Partai Golkar diharapkan bisa terdepan dalam melakukan upaya pembangunan SDM internal ini,” ujar Kang Ace.

Sebab itu kata dia Dikpol harus dilakukan. Ia tidak menginginkan kadernya yang akan menduduki kursi di DPRD bisa berbicara dan menguasai pengetahuan lainnya sebagai bekal nanti dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. “Bagaimana nanti bisa membangun dan memperjuangkan aspirasi rakyat kalau berbicara saja tidak mampu,” katanya.

Kader Partai Golkar sejak Orde Baru, kata Kang Ace, sudah banyak berkontribusi untuk bangsa ini karena berkualitas. “Kita ingin terdepan dalam membangun kualitas SDM partai ini,” ujarnya.

Ia berharap melalui Dikpol Fungsionaris ini kader Golkar di Jabar terutama di Kota Tasikmalaya memiliki keterampilan kampanye dengan mengedepankan narasi-narasi yang positif.

“Perlu saya ingatkan kembali transformasi kader menjadi penting. Sekarang ini jamannya gadget. Setiap kader terlebih fungsionaris harus mampu manfaatkan media sosial,” kata Kang Ace dihadapan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf beserta seluruh jajaran pengurus dan fungsionaris yang hadir.

Target 9 Kursi

Dijelaskan Kang Ace, Golkar Kota Tasikmalaya telah mentargetkan pemenangan 9 kursi di DPRD. Hal ini harus diimbangi oleh pemahaman seluruh fungsionaris terhadap karakter pemilih perkotaan.

“Harus ada kemampuan dalam mengelola isue perkotaan yang lebih dinamis. Caranya kita harus yakinkan rakyat bahwa Golkar dengan ideologi karya kekaryaannya akan menjadi solusi dan mampu membawa masyarakat Kota Tasikmalaya ke arah yang semakin maju,” tutur Kang Ace.

Terpisah Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, berharap dengan dilaksanakannya kegiatan Dikpol fungsionaris setiap kader yang mencalonkan diri pada Pemilu 2024 akan memiliki kualitas yang bagus.

“Alhamdulilah Bakal Calon yang ikut kegiatan Dikpol ini telah ditargetkan kiranya bisa menggalang Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar masing-masing sebanyak 1.000 KTA perorang,” sambung Yusuf yang juga Walikota Tasikmalaya itu. {golkarpedia}