News  

2 Juta Orang Indonesia Pilih Berobat ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Jokowi menyebut ada 2 juta orang Indonesia yang memilih berobat di luar negeri ketimbang di negara sendiri. Hal tersebut ia sampaikan usai menghandiri peresmian Mayapada Hospital Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3).

“Karena informasi yang saya terima, hampir 2 juta masyarakat kita itu masih pergi berobat ke luar negeri apabila sakit. Padahal kita memiliki rumah sakit seperti ini. Hampir 2 juta,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, sekitar 1 juta masyarakat memilih berobat ke Malaysia, 750 ribu berobat ke Singapura dan sisanya berobat ke Jepang, Amerika Serikat hingga Jerman.

Lantas, apa yang membuat masyarakat Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri?

Salah satu WNI yang memilih berobat ke luar negeri adalah Jevin. Pria berusia 24 tahun itu pernah berobat ke Singapura, lantaran dinilai memiliki fasilitas dan pelayanan kesehatan yang lebih prima.

Kala itu, Jevin tengah mengidap katarak kongenital (katarak yang terjadi sejak lahir). Penyakit tersebut mulai mengganggu penglihatannya ketika ia menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 2013.

“Waktu itu konsiderasinya (berobat ke Singapura), karena di Indonesia belum cukup bagus kompetensi dokter matanya. Dengan harga yang sama, pelayanannya lebih prima di sana,” jelas Jevin kepada kumparan, Selasa (7/3).

Jevin memilih Singapore General Hospital (SGH) untuk melakukan operasi katarak. Sebelumnya, Jevin bersama ibunya sudah mencoba berobat ke RS di Jakarta, tetapi tidak ada tindakan operasi yang dilakukan oleh dokter spesialis mata kala itu. Akhirnya, salah satu senior dokter mata merekomendasikan ibu Jevin untuk pergi ke Singapura.

“At the time, dibanding cost, nyokap saat itu lebih pilih kualitas, pelayanan, expertise, reputation. Singapore health care is top. But, just gotta have the money fot it. Saat itu Indonesia (pelayanan kesehatan) belum secanggih sekarang,” kata Jevin.

Untuk operasi katarak yang ia lakukan di Singapura, ia harus merogoh kocek Rp 32 juta untuk satu mata. Biaya ini termasuk untuk operasi dan pascaoperasi. Angka ini lebih mahal dari biaya operasi di Jakarta yang nilainya mencapai Rp 20 jutaan.

Melihat Pelayanan Kesehatan Terbaik
Berdasarkan data The Ranking Web of World Hospitals (2023) dari CSIC, rangking rumah sakit di Indonesia memang di angka ratusan. Tercatat bahwa RS Mitra Keluarga Group ada di rangking 774 di Asia dan 3.858 di dunia. Ini adalah RS di Indonesia dengan rangking teratas di situs tersebut.

Sementara itu, rangking pertama di Asia ditempati oleh rumah sakit di Taiwan, yaitu Buddhist Tzu Chi General Hospital. Apabila diurutkan berdasarkan ranking dunia, rumah sakit tersebut menduduki rangking ke-13.(Sumber)