Tekno  

GoTo Pecat Karyawan Lagi, Kali Ini Sekitar 600 Karyawan Bakal Dirumahkan

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) umumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sekitar 600 karyawan, Jumat (10/3). Jumlah tersebut lebih rendah dari PHK November 2022 lalu yang mencapai 1.300 karyawan.

Manajemen GoTo mengatakan PHK kali ini merupakan 5,6 persen dari total karyawan GoTo. Di mana per 30 September 2022, tercatat karyawan GoTo sebanyak 10.541 orang.

Proses PHK pun sudah dilakukan per hari ini, Jumat (10/3). Para karyawan yang terdampak pun sudah mulai mendapatkan pemberitahuan melalui email.

“Karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari perusahaan selama masa transisi, di mana dukungan yang diberikan akan lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan mencakup dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan,” tulis Koesoemohadiani, GoTo Group Corporate Secretary dalam keterangannya, Jumat (10/3).

Ia juga menegaskan, langkah penyesuaian ini tidak akan memengaruhi layanan yang diberikan GoTo kepada konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.

“Setiap karyawan telah berperan penting dalam perjalanan GoTo, dan kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam membangun bisnis dan bersama-sama mendukung GoTo untuk mencapai misi perusahaan,” tambah dia
Langkah tersebut merupakan keputusan sulit GoTo, demi bisa mencapai target profit di kuartal IV 2023 atau lebih cepat dari target semula perusahaan.

Sebelumnya Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo mengatakan, perusahaan mengejar adjusted EBITDA (EBITDA yang disesuaikan) ositif di kuartal IV 2023.

“Perseroan menyampaikan target EBITDA yang disesuaikan akan positif pada kuartal IV 2023. Margin kontribusi Grup juga ditargetkan untuk positif pada kuartal pertama 2023, empat kuartal lebih cepat dibandingkan dengan target yang disampaikan pada pedoman sebelumnya,” ungkapnya kepada para wartawan di Jakarta, Kamis (16/2).

Target pencapaian profitabilitas yang baru ini, akan membawa Perseroan sangat dekat mencapai arus kas operasional positif. Hal ini merupakan hasil dari rencana strategis GoTo yang meliputi optimistis pendapatan (revenue optimization), pengelolaan beban usaha (cost management), serta pengembangan produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi (ecosystem product growth).(Sumber)