Jelang Balapan ke-1000 F1 di GP China

Dari sebuah bandara bekas Perang Dunia II di Inggris sampai trek mahal senilai Rp 4,7 triliun di Shanghai. Akhir pekan ini, F1 akan menggelar balapannya yang ke-1.000.

Balapan pertama, yang dianggap sebagai seri perdana Formula 1, dilangsungkan di Sirkuit Silverstone pada 1950. Ketika itu race dilangsungkan di bekas markas pasukan udara Inggris, sisa Perang Dunia II.

Hingga kini Silverstone masih menggelar balapan jet darat tersebut. Bersama GP Italia, keduanya menjadi satu-satunya seri yang masih bertahan sepanjang 69 tahun sejarah F1.

Tentu saja sudah banyak perubahan terjadi di balapan tersebut. Pada awalnya balapan didukung oleh perusahaan ban dan oli supaya merk mereka bisa terpampang secara gratis di hari balapan.

Tapi kini F1 punya bisnis bernilai triliunan. Pada 2017, F1 dibeli oleh Liberty Media dengan nilai fantastis 11 miliar US$ dan kini terdaftar di Wall Street.

Pada musim pertamanya di 1950, F1 hanya digelar selama empat bulan. Berbeda dengan sekarang yang terdiri 21 race selama sembilan bulan.

Setelah memenangi balapan pertama, driver asal Italia, Giuseppe Farina, kemudian mengunci gelar juara dunia di akhir musim. Faria menjadi juara dunia dengan mengendarai Alfa Romeo.

Berbicara soal kemenangan, tidak ada pebalap yang meraih sukses sebesar Michael Schumacher. Driver asal Jerman itu mengoleksi tujuh gelar juara dunia sepanjang kariernya. Dalam kurun tersebut dia berhasil memenangi 91 balapan, yang mayoritas diraih saat mengendarai Ferrari.

Tim asal Italia itu hingga kini juga tercatat sebagai yang paling sukses. Sudah 235 kemenangan diraih The Prancing Horse.

Rekor istimewa milik Schumacher itu kini tengah coba dikejar oleh Lewis Hamilton. Pebalap asal Inggris tersebut tahun lalu memenangi titel juara dunia untuk kali kelima. Meski sudah berusia 34 tahun, Hamilton masih punya peluang besar menambah lagi koleksi titelnya.

Sirkuit Shanghai pada Minggu (14/4/2019) akhir pekan, dalam gelaran F1 GP China ini akan dapat keistimewaan menjadi tuan rumah balapan ke-1.000. Lintasan balapan kebangaan warga China itu dibangun dengan biaya 370 juta US$ atau setara dengan Rp 4,7 triliun. [detik]