News  

Ramai Tamu Asal Rusia dan Ukraina, Hotel di Bali Ini Dijaga Ketat Brimob Bersenjata Lengkap

Hotel Parq yang terletak di Jalan Sri Wedari, Desa Tegallalang, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali dijaga ketat oleh dua personel anggota Brimob Polda Bali.

Pantauan Kumparan, mereka berjaga di pintu masuk Hotel Parq bersama dua satpam hotel. Mereka sesekali terpantau berkeliling di area hotel, Sabtu (16/4) malam.

GM Hotel Parq I Made Surya Permadi mengatakan, penjagaan ini atas permintaan pihak hotel kepada kepolisian.
Hal ini mengingat sekitar 50 persen tamu menginap berasal dari Rusia dan 50 persen lainnya berasal dari Ukraina, Jerman, Kazakhstan, Indonesia serta negara lainnya.

“Itu atas permintaan kami pihak manajer, tetapi untuk mengamankan 100 persen karena terjadi sesuatu tidak ada. Ini hanya antisipasi yang ada hal lain yang ada di bukan tempat kami, bukan di Ubud bahkan,” katanya kepada wartawan.

Made menilai manajemen perlu melibatkan pihak kepolisian mencegah terjadinya gesekan antara turis Rusia dan Ukraina imbas konflik antara kedua negara tersebut.

Selain itu, untuk mencegah adanya perbuatan tidak menyenangkan dari para tamu. Seperti diketahui perilaku bule berbuat onar di Bali meresahkan warga setempat dan warganet belakangan ini. Salah satunya berasal dari Rusia.

“Kami berusaha (mencegah) ada sesuatu yang terjadi (seperti) di Canggu (WNA berbuat onar), banyak kejadian baik (WN) Rusia dan yang lainya meningkatkan rasa aman, ditambah juga ada isu war antara Rusia dan Ukraina. Kami takut ada manuver dari negara tertentu,” katanya.

Brimob mulai berjaga pada Februari 2023 lalu. Jumlah personel yang berjaga dua orang setiap hari. Penjagaan dilakukan sampai kondisi di Bali dan Rusia-Ukraina kondusif.

Pihak manajemen mengaku penjagaan ini bukan atas permintaan tamu hotel atau karena dalam masa tahap pembangunan.

“(Tamu hotel dari negera) Rusia dan Ukraina pun tidak request. Saya pernah berinteraksi dengan tamu Rusia dan Ukraina, mereka pun kurang nyaman dengan hal yang seperti itu bahkan orang yang datang ke sini rata-rata pasti mereka berusaha jauh dari isu (perang) itu,” katanya.

Hotel Parq merupakan lokasi pengawasan Kemenkumham setelah isu mengenai praktik kampung WNA eksklusif di Ubud disuarakan oleh Wagub Bali Tjok Oka Sukawati atau Cok Ace.

Para bule di kampung eksklusif itu disebut beraktivitas secara tertutup dan sulit mengindentifikasi kegiatan yang dilakukan. Made membantah Hotel Parq menjadi kampung eksklusif. Baik WNA dan WNI terbuka mengakses area hotel.

Kegiatan para tamu sebagian besar wisata dalam jangka waktu mingguan-bulanan atau long stay. Hotel ini juga dimiliki oleh 1 WNI, 1 WN Jerman dan WN Amerika Serikat.

“Kalau dibilang mengkhususkan tamu Rusia 100 persen tidak, kita tidak pernah memblokir orang non Rusia yang ada di sini, siapa pun boleh masuk di sini,” katanya.

Di tempat yang sama, Kakanwil Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu mengaku sudah tiga kali melakukan pengawasan ke Hotel Parq. Kemenkumham tidak menemukan adanya pelanggaran seperti overstay dan penyalahgunaan izin tinggal.

“Tidak ada temuan (pelanggaran) karena ini masuk dalam kawasan publik banget yah. Kami juga memperhatikan etika untuk bertanya malah membuat nanti kondisi tidak kondusif, hanya saja kami lihat bagaimana kondisinya, apa ada kekacauan atau mencurigakan itu baru kita lakukan penangkapan,” katanya.

Kemenkumham sudah mendeportasi 280 WNA sejak penerbangan internasional ke Bali dibuka atau sejak Maret 2022-April 2023. Sementara itu, sejak 2 Januari-15 April ada 86 WNA dideportasi dari Indonesia.

Para WNA yang dideportasi sebagian besar dari Rusia sebanyak 21 orang dan Nigeria 9 orang. Mereka overstay, menyalahgunakan izin tinggal atau bekerja ilegal dan tersangkut kasus pidana.

“Penyebab kenaikan pendeportasian karena orang asing mulai boleh masuk ke Indonesia dari segi kuantitas juga mempengaruhi,” katanya.(Sumber)