Cinepolis merupakan perusahaan bioskop dari Meksiko yang sudah cukup lama ada di Indonesia. Tahun ini, Cinepolis menghadirkan inovasi baru dengan membuka bioskop flagship di Senayan Park (SPARK), Jakarta.
Bioskop flagship ini menawarkan kemewahan yang tak ada di bioskop-bioskop pesaing. CEO Cinepolis Cinemas Indonesia, Pablo Billard, menjelaskan keunikan Cinepolis di Senayan Park.
“Ini merupakan bioskop pertama yang satu studionya menggunakan dua lantai, VIP di lantai bawah dan reguler di bagian atas. Jadi, semua pengunjung bisa menonton di layar bioskop yang sangat besar lengkap dengan laser projector,” ungkap Pablo Billard pada kumparan beberapa waktu lalu.
“Biasanya, studio VIP itu layarnya kecil, di Cinepolis Senayan Park ini tidak. Selain itu, audio kami Dolby Atmos yang bisa menghasikan suara jernih dari berbagai sudut,” sambungnya.
Pablo menjelaskan secara detail mengenai studio VIP yang jadi unggulan di Cinepolis Senayan Park. Ada berbagai fitur yang sangat canggih untuk memberi kenyamanan bagi penonton.
“Kursi kami bisa diatur dari posisi duduk hingga tidur. Sofa kami juga sangat empuk dan dilengkapi bantal serta selimut. Ada juga tombol untuk memanggil petugas, jadi penonton bisa memesan makanan langsung dari kursi,” tuturnya.
Lantas, kenapa Pablo percaya Cinepolis Senayan Park bisa menggaet pasar penikmat film di Indonesia? Mengingat saat ini, banyak remaja cenderung suka nonton film di layanan OTT.
“Menurut kami, harga yang kami tawarkan bersaing. Studio reguler itu cukup murah dengan fasilitas studio yang luar biasa. Pengalaman menonton film di bioskop dengan layar besar dan audio Dolby Atmos sepertinya tak bisa tergantikan,” kata Pablo.
Saat pertama dibuka, tiket nonton di studio reguler Cinepolis hanya Rp 40 ribu. Kini, harganya sudah menjadi Rp 55 ribu.
Studio VIP sempat dibanderol seharga Rp 75 ribu dan kini naik menjadi Rp 100 ribu. Meski jadi lebih mahal, ini masih lebih murah, mewah, dan nyamam jika dibandingkan dengan studio VIP di bioskop pesaing.(Sumber)
