News  

Empati Ke 2 Dokter Yang Dianiaya di Lampung, IDI Ajak Seluruh Dokter Kenakan Pita Hitam

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) amanatkan seluruh anggota IDI untuk mengenakan pita hitam sebagai bentuk empati terhadap Dokter Carel dan Dokter Putri.

Adapun pita hitam tersebut dikenakan selama sebulan terhitung sejak Rabu (26/4).
Diketahui, dua dokter magang (internship) di Puskesmas Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat menjadi korban penganiayaan pada Sabtu (22/4) lalu.

Ketua IDI Wilayah Lampung dr Josi Harnos mengatakan pita hitam tersebut sebagai bentuk empati dan amanat dari Ketua Umum PB IDI.

“Pemasangan pita hitam ini sebagai sebuah sikap empati bahwa tenaga kesehatan atau tenaga medis ada yang dianiaya oleh oknum yang sebelumnya merupakan pasien dari dokter tersebut,” katanya kepada Lampung Geh, Rabu (26/4).

Menurutnya, bentuk empati tersebut merupakan implementasi dari salah satu sumpah dokter yang berisi sesama dokter harus memperlakukan dokter lainnya seperti saudara kandung.

“Artinya, satu sama lain kita memiliki ikatan yang sama, memiliki rasa yang sama untuk membuktikan itu dan menyatakannya kita bentuk dengan simbolisasi pita hitam,” ucapnya.

Akibat peristiwa tersebut, korban langsung melaporkan ke Mapolres Lampung Barat dengan nomor LP/B/27/IV/2023/SPKT/Polres Lampung Barat/Polda Lampung.

Setelah menerima laporan tersebut, tim Tekab 308 Polres Lampung Barat langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap kedua pelaku.

“Kedua pelaku AW dan MH yang merupakan warga Bandar Lampung telah berhasil kami tangkap,” pungkasnya. (Sumber)