News  

Ujang Komarudin: Bicara Politik Praktis di Rumah Makan Bukan di Istana Negara

Pertemuan enam partai politik di Istana Negara beberapa waktu lalu disayangkan banyak pihak. Pasalnya, Istana Negara merupakan simbol semua golongan, tidak seharusnya membicarakan politik praktis Pemilu 2024.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin berpendapat, tidak boleh Istana Negara dijadikan tempat untuk membicarakan politik praktis.

“Ya mestinya kalau mereka bicara kenegaraan boleh, kalau bicara kepentingan mereka, kepentingan kelompok, kepentingan partai, tidak boleh. Mestinya, dilakukan di luar istana,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/5).

Ujang menambahkan seharusnya Jokowi mengundang enam ketua umum partai politik untuk berbincang soal politik di rumah makan atau kantor partai politik masing-masing agar tidak menodai marwah Istana Negara.

“Bisa di kantor partai politik, di rumah makan, di rumah salah satu ketum itu. Seperti dulu lima partai bertemu di DPP PAN dengan Jokowi, itu sudah bagus, sudah pas, sangat tepat,” ujarnya.

Menurutnya, pertemuan enam ketum parpol dengan Jokowi di Istana Negara akan dikritisi banyak pihak.

“Tapi pertemuan enam partai kemarin malam itu, di Istana, kalau membicarakan politik praktis 2024, tentu tidak bagus tidak cocok tentu akan menjadi kontroversial dan akan banyak dikritisi publik,” tutupnya.(Sumber)