Surya Paloh Tak Gentar Hadapi Koalisi Besar: Yang Dilihat Portofolio Capres

Ketum NasDem Surya Paloh mengaku tak khawatir jika harus melawan Koalisi Besar yang digagas Golkar dan PKB di 2024. Paloh menuturkan nantinya rakyat akan melihat portofolio capres yang diusung, bukan parpol pengusung.

“Hal yang patut kita renungkan dan kita pahami bersama, pilpres pemilihan secara langsung. Rakyat dia akan menempatkan pilihannya mereka melihat sosok kandidat bukan portofolio partai-partai,” kata Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5).

“Persyaratan cukup, kandidatnya relatif diterima akan dipilih rakyat, dia akan terpilih lagi,” imbuh dia.
Menurut Paloh, portofolio parpol hanya memperlihatkan kekuatan setiap parpol di parlemen saat ini.

“Ya, Koalisi Besar, kan, itu dalam arti kata harus dilihat dari portofolio daripada gabungan komposisi partai-partai yang ada yang memiliki jumlah kursi yang relatif cukup mendominasi di dewan kita sekarang ini,” tandas Paloh.

Sebelumnya, Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melakukan pertemuan dan menyepakati membuka kans kerja sama antara Golkar dan PKB di 2024.

“Jadi KIB-KKIR ini sudah berbicara panjang lebar, tinggi rendah, dalam, tetapi kita juga putuskan bahwa ini butuh core, butuh inti motor penggerak dan hari ini dalam silaturahmi dan alhamdulillah kita akan dorong Golkar dan PKB menjadi koalisi intinya,” kata Airlangga, Rabu (3/5).

Airlangga mengatakan, Golkar dan PKB akan mengupayakan pembentukan koalisi besar dengan keduanya menjadi parpol inti. Ia menyebut Golkar dan PKB akan berupaya menjadi koalisi.

“Dalam pembahasan selanjutnya, kita berdua berbicara Koalisi Besar. Dan Koalisi Besar itu membutuhkan koalisi inti dan koalisi inti itulah yang kita duduk bersama di mana koalisi inti ini antara Golkar dan PKB,” lanjut Menko Perekonomian itu.(Sumber)