Pileg 2019, Suara Golkar Unggul Di 9 Dapil Ini

Suara Golkar Unggul Di 9 Dapil Ini Radar Aktual

Sampai kamis malam (2/5/2019), menurut pantauan Golkarpedia, sistem perhitungan (situng) real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan 27% TPS atau 220.132 dari total 813.350 TPS yang ada. Untuk sementara, Partai Golkar ada di posisi kedua dengan perolehan 13,64% suara dari 80 daerah pemilihan (dapil).

Sesuai simulasi yang dilakukan tim redaksi Golkarpedia, Partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto ini unggul setidaknya di 9 dapil. Dapil-dapil tersebut adalah: Gorontalo, Jambi, Jawa Barat VII, Jawa Barat VIII, Jawa Barat X, Kepulauan Riau, Papua Barat, Sulawesi Selatan II dan Sulawesi Tenggara.

Di Gorontalo, dari 66,3% TPS yang berhasil dihimpun, Golkar memperoleh 123.381 suara. Dibayang-bayangi Nasdem sebagai pesaing baru di tempat kedua dengan 118.942 suara. Meski menguasai Gorontalo, Golkar dipastikan kehilangan 1 kursi karena perolehan suara Gerindra di posisi ketiga dengan 62.531 lebih besar dari sepertiga suara Golkar. 1 kursi Golkar diperebutkan antara petahana Roem Kono dan istri Gubernur Rusli Habibie, Idah Syahidah.

Sementara di Jambi, perolehan suara Golkar tembus 251.048 suara dari 61,1% TPS. Golkar meninggalkan jauh PDIP di posisi kedua dengan 145.002 suara. Diperkirakan Golkar akan mendapat kursi pertama dan keenam. Sejauh ini, peraih suara terbanyak didominasi mantan Gubernur Jambi dengan basis pemilihnya di Sarolangun, Hasan Basri Agus (HBA) dan istri Bupati Tebo Sukandar, Saniatul Lativa.

Dapil Jawa Barat VII meliputi kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta. Golkar sejauh ini tercatat meraih 18.496 dari 1,8% TPS. Sesuai sistem Saint Lague Murni, Golkar akan memperoleh 2 kursi di dapil ini. Kursi pertama mutlak milik mantan Bupati Purwakarta yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, sedang kursi kedua milik putri mantan Ketua DPR Ade Komarudin (Akom), Putri Anetta. Petahana Dadang Mochtar kemungkinan tersingkir.

Dari 22,1% data TPS di Cirebon dan Indramayu (Jawa Barat VIII) yang sudah masuk, Golkar memperoleh 114.466 suara. Golkar diprediksi raih 2 kursi untuk Ketua DPD II Golkar Cirebon yang juga putra mantan Ketua DPR Agung Laksono, Dave Akbarshah Fikarno dan untuk putra mantan Ketua DPD I Golkar Jawa Barat yang juga pernah menjabat Bupati Indramayu Irianto Syafiuddin, Daniel Mutaqien. Keduanya adalah petahana.

Di Jawa Barat X (Ciamis, Pangandaran, Kuningan, Banjar), Golkar pun jadi jawara. Dari 7% data TPS yang masuk, Golkar tertinggi dengan 27.569 suara dan diprediksi mendapat 2 kursi. Kursi pertama akan diduduki Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) MPR, Agun Gunandjar Sudarsa. Kursi kedua kemungkinan bisa jadi milik mantan Ketua Umum PB HMI, Kholis Malik.

Kepulauan Riau (Kepri) sejatinya bukan basis Golkar, tapi Ketua DPD I Partai Golkar Kepri Ansar Ahmad membuktikan kepiawaiannya. Dari 52,7% data yang masuk, Golkar mendulang 103.586 suara. Dan, suara terbesar tentu saja milik Ansar Ahmad. PDIP membayangi di peringkat kedua dengan 75.342 suara.

Di Papua Barat, Golkar pun unggul. Dari 13,8% data TPS yang masuk, Golkar memperoleh 16.105 suara mengalahkan Demokrat dan Nasdem di posisi tiga besar. Golkar memperoleh 1 dari 3 kursi yang akan diperebutkan antara petahan Robert Kardinal dengan aktivis perempuan Emy Mariyati Titarsole.

Tak bisa dibantah, Sulawesi Selatan adalah lumbung suara Beringin. Meski dominasinya mulai tergeser di 2 dapil lain, namun Sulawesi Selatan II (Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Barru, Soppeng, Wajo, Kota Parepare) milik Golkar. Dari 66,1% data yang masuk, 311.431 suara adalah milik Golkar dan dikonversi jadi 2 dari 9 kursi yang tersedia.

Golkar berhasil mengembalikan kejayaannya di Sulawesi Tenggara (Sultra). Dari 93% data TPS yang masuk di situng KPU, Golkar memperoleh 192.531 suara. 1 dari 6 kursi mutlak milik Golkar yang akan mengirimkan Ketua DPD I Ridwan Bae untuk kembali duduk di Senayan.

Itulah 9 dari 80 dapil yang berhasil dikuasai oleh Partai Golkar. Perhitungan ini sangat dinamis dan hitungannya bisa berubah setiap saat sesuai situng KPU. Tim riset Golkarpedia hanya menyajikan fakta berdasarkan data aktual saat ini.