News  

PDIP Panik Jokowi Dukung Prabowo

Billboard, baliho dan spanduk Jokowi bersama Prabowo “banjir” di Jawa Tengah. Tak hanya di jalan raya. Foto Jokowi dan Prabowo marak di jalan-jalan perkampungan Jawa Tengah.

Sinyal kuat Jokowi dukung Prabowo di Pilpres 2024 membuat PDIP panik. Seharusnya sebagai petugas partai PDIP Jokowi mendukung Ganjar Pranowo.

Ditambah panik lagi secara mengejutkan Effendi Simbolon, anggota DPR dari PDIP mendukung Prabowo maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Menariknya lagi saat diminta klarifikasi oleh DPP PDIP soal dukungan Effendi Simbolon ke Prabowo. Effendi Simbolon tak berseragam PDIP ketika foto bersama Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hari-hari terakhir ini PDIP mendapat “gempuran” dari kader PDIP sendiri. Belum juga “gempuran” dari PSI yang katanya mendukung Ganjar Pranowo tapi berpolemik dengan PDIP.

Yang patut dicermati adalah tak banyak dijumpai di lapangan ada foto Megawati Soekarnoputri bersama Ganjar Pranowo. Ini memantik kecurigaan. Benarkah PDIP serius mendukung Ganjar Pranowo untuk “mengunci” Jokowi mengambil alih PDIP?

Tentu saja pasca 20 Oktober 2024 Jokowi perlu kendaraan partai politik untuk mengamankan beberapa kasus yang diduga melibatkan Jokowi dan keluarganya. Logis bila PDIP menjadi incaran Jokowi.

Bukan tak mungkin aroma ini telah terendus oleh Megawati Soekarnoputri yang juga punya kepentingan untuk mempertahankan trah Soekarno tetap berkuasa di PDIP.

Mungkin pula berbalik arahnya Jokowi mendukung Prabowo Subianto karena polemik soal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo belum ada kata sepakat dengan Megawati Soekarnoputri dan bocornya kontrak politik antara Megawati Soekarnoputri dengan Ganjar Pranowo yang tak memuaskan pihak Jokowi.

Perseteruan Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi kabarnya menemui “alat” bargaining baru. Skandal BTS 4G sebagai alat tekan Jokowi terhadap Megawati Soekarnoputri.

Dalam konteks ini pula banyak yang berpendapat ribut-ribut Jakarta International Stadium (JIS) sebagai pengalihan skandal korupsi BTS 4G dan perseteruan antara Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.

Apalagi nama menantu Megawati Soekarnoputri, Happy Hapsoro yang tak lain suami Puan Maharani terseret dalam skandal Base Transceiver Station atau BTS 4G BAKTI Kominfo 2020-2022.

Indikasi keterlibatan Happy Hapsoro makin menguat setelah Kejaksaan Agung, Kamis (15/6/2023) menetapkan Muhammad Yusrizki, selaku Direktur Utama PT Basis Utama Prima, sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penyediaan infrastruktur Base Tranceiver Station (BTS) dan infrastruktur pendukung Kominfo periode 2020-2022.

Sebagaimana diketahui PT. Basis Utama Prima milik suami Puan Maharani, Happy Hapsoro adalah perusahaan yang ditunjuk untuk menyediakan panel surya sistem dalam pengadaan proyek infrastruktur paket 1 sampai dengan 5 BTS 4G Bakti Kominfo.

“Alat” bargaining baru inilah kabarnya akan menjadi daya tekan yang luar biasa terhadap Megawati Soekarnoputri. Aliran dana skandal BTS 4G kabarnya mengalir pula ke beberapa partai politik. PDIP disebut-sebut terseret dalam skandal yang memalukan itu.

Mungkinkah antara Megawati Soekarnoputri “berdamai” dengan Jokowi untuk mengamankan Happy Hapsoro, suami Puan Maharani dari jeratan hukum?

Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 22 Dzulhijjah 1444/11 Juli 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis