News  

Usai Leher Terjerat Kabel Fiber Optik Yang Menjuntai di Jaksel, Mahasiswa Ini Kini Tak Bisa Bicara

Sultan Rif’at Alfatih sudah 7 bulan tidak bisa hidup normal. Mahasiswa semester VII itu mengalami kecelakaan gara-gara kabel fiber optik yang menjuntai.

Semua bermula pada 5 Januari 2023 saat pemuda 20 tahun yang berkuliah di Universitas Brawijaya (UB) Malang itu jalan-jalan bersama teman-teman semasa SMA di Jakarta Selatan (Jaksel). Berkuliah di Malang, Jawa Timur (Jatim), Sultan sejatinya tinggal bersama orang tuanya di Bintaro.

“Desember 2022 kemarin pulang ke rumah. Rumah saya kan di Bintaro, lalu 5 Januari dia ingin jalan-jalan naik motor sama teman-temannya SMA,” kata Fatih FH, ayahanda Sultan, ketika dihubungi detikcom, Rabu (26/7/2023).

Sultan pun pergi bersama teman-temannya sekitar pukul 22.00 WIB. Setiba di Jalan Pangeran Antasari, ada kabel fiber optik yang menjuntai yang menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Mobil dan motor yang melintas memelankan lajunya.

Saat melewati kabel fiber optik yang menjuntai, menurut Fatih, Sultan yang mengendarai motor berada di belakang mobil jenis SUV. Tiba-tiba kabel yang menjuntai itu tersangkut bagian atas mobil yang melaju dan terlontar ke arah Sultan.

“Mobil itu mungkin nggak merasa (tersangkut kabel) karena besar, ditarik terus sampai titik tertentu lepas. Begitu lepas, posisinya (kabel) itu kejepret kayak ketapel langsung kena orang di belakangnya ya anak saya. Kena langsung tepat di lehernya,” ucap Fatih.

Sultan seketika terpental dari motor dan tidak sadarkan diri. Teman-temannya dibantu masyarakat setempat langsung menolong dan membawanya ke rumah sakit terdekat, yaitu RS Fatmawati. Fatih sendiri yang mendapatkan kabar langsung menuju rumah sakit.

“Dokter di RS Fatmawati itu menyampaikan anak saya mengalami hal yang buruk karena tulang tenggorokannya putus. Jadi tulang mudanya putus, lepas dari laring faring jakunnya itu, kemudian saluran makan dan napas itu putus semuanya,” kata Sultan.

Kondisi Tidak Bisa Bicara
Tiga hari dirawat di RS Fatmawati, Sultan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sultan sudah menjalani tindakan operasi beberapa kali akibat kecelakaan tersebut. Sekitar 2 bulan lalu atau Mei 2023, Sultan pulang tapi kondisinya masih memprihatinkan.

“(Saat ini) sama sekali tidak bisa bicara, tidak bisa makan minum secara normal,” ucap Fatih.

Lalu pada hari ini Sultan dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo karena ada pendarahan di tenggorokannya. Paru-parunya juga terendam air sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

“Dan sekarang posisinya dirawat, hari ini dirawat di RSCM. Dirawat lagi karena ada dinding pendarahan di tenggorokannya, karena sering batuk-batuk, kemudian diobservasi ulang karena di dalam paru-parunya itu banyak cairan. Cairannya dari mana, karena ya tenggorokannya ini bermasalah dari lambung naik masuk ke dalam paru-paru, jadi paru-parunya kerendam air, lagi dirawat lagi sekarang,” paparnya.

Akibat tulang tenggorokannya patah, Sultan harus menggunakan selang untuk makan dan minum. Hanya susu dan makanan cair yang menjadi asupannya. Kondisi ini mengakibatkan berat badan Sultan turun drastis.

“Betul, tinggi badan anak saya itu 182 cm, berat badan awalnya kurang lebih 69 (kg). Saat ini berat badannya 46 kilogram,” katanya.(Sumber)